Tautan-tautan Akses

Menhan AS: Pembicaraan Perdamaian Yaman Awal Desember


Menteri Pertahanan AS Jim Mattis
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis hari Rabu (21/11) mengatakan perundingan damai antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman besar kemungkinannya akan terjadi bulan Desember di Swedia. Mattis memuji upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths yang membuat pemberontak Houthi menyetujui perundingan itu. Amerika mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi, yang berjuang untuk memulihkan kekuasaan pemerintah Yaman yang diakui secara resmi.

Pemberontak Houthi yang bersenjata, dilatih dan dibiayai oleh Iran. Wartawan VOA Zlatica Hoke melaporkan masyarakat internasional mendorong perdamaian untuk menghentikan meningkatnya krisis kemanusiaan di Yaman.

Pertempuran di Yaman berlanjut, tetapi kedua belah pihak yang bertempur telah sepakat untuk bertemu. Mattis, Rabu mengatakan kepada wartawan pasukan koalisi telah menghentikan serangan terhadap posisi pemberontak di sekitar pelabuhan Hodeida, pintu masuk utama pasokan makanan ke Yaman.

"Arab Saudi dan emirat telah menghentikan operasi serangan di sekitar (pelabuhan) Hodeida. Masih ada pertempuran. Saya menganggap mungkin tingkatnya dikurangi dan mengurangi tingkat pertempuran," kata Mattis.

Mattis memuji upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths agar pihak-pihak menyetujui pembicaraan setelah upaya mempertemukan mereka pada bulan September gagal.

"Sejak menjabat Utusan khusus PBB sangat mengesankan ini hasil luar biasan dari kepemimpinannya dan saya bisa sampaikan Martin Griffiths punya hubungan erat dengan pemerintahan ini. Kita sudah bekerja erat dengannya dan saya berbicara dengannya hampir setiap dua minggu sekali, baik langsung atau melalui telepon, kadang-kadang beberapa kali dalam seminggu," tambahnya.

Griffiths hari Rabu tiba di Sanaa yang dikuasai pemberontak untuk berbicara dengan pemberontak Houthi, termasuk pemimpin mereka, Abdul-Malek al-Houthi.

Kunjungannya dilakukan sehari setelah Houthi dan pendukung mereka berkumpul di ibu kota Yaman untuk memperingati hari raya keagamaan dan mengekspresikan pembangkangan mereka.

"Kita mengirim pesan kepada musuh bahwa semakin lama agresi, semakin besar dan kuat, kehadiran kita di lapangan dan di garis depan pertempuran. Dengan agresi dan perang yang berkepanjangan, orang-orang Yaman akan bersatu dalam satu tujuan untuk menantangmu," ujar Ahmed Hamid, pejabat Houthi.

Perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dalam tiga tahun dan memaksa lebih dari 3 juta lainnya kehilangan tempat tinggal mereka. Blokade telah menghalangi distribusi makanan dan menyebabkan kelaparan di beberapa bagian negara itu. Mattis mengatakan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab siap membagikan kiriman makanan awal, yang cukup untuk memberi makan 10 juta warga Yaman selama 30 hari. (my)

XS
SM
MD
LG