Tautan-tautan Akses

Kunjungi Baghdad, Menhan AS Tegaskan Komitmen Bantu Irak Perangi ISIS


Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis (kiri) bertemu Menhan Irak, Erfan al-Hiyali dalam kunjungan di Baghdad, hari Senin (20/2).
Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis (kiri) bertemu Menhan Irak, Erfan al-Hiyali dalam kunjungan di Baghdad, hari Senin (20/2).

Hari Senin (20/2) Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis melakukan kunjungan yang tidak diumumkan sebelumnya ke Irak. Ia bertemu dengan pejabat senior Irak untuk menekankan komitmen Amerika dalam membantu negara itu untuk memerangi ISIS.

Kunjungan Jim Mattis ke Irak dilakukan di tengah-tengah perjuangan panjang Irak melawan ISIS. Ia bertemu dengan pejabat Irak untuk membahas peningkatan operasi militer terhadap kelompok ISIS di Irak dan Suriah.

Mattis mengatakan yakin akan ketangguhan militer Irak dalam perjuangan ini, dan mempertimbangkan permintaan-permintaan dari para komandan militer di lapangan untuk menghadapi ISIS.

“Kita akan menampung setiap permintaan dari komandan di lapangan sekarang ini dan sekutu-sekutu koalisi juga menghadapi beban berat dalam perjuangan ini di wilayah mereka sendiri, kita akan bekerja sama, dengan dan melalui sekutu koalisi, seperti diketahui koalisi terdiri dari 60 negara lebih dengan berbagai tingkat keterlibatan. Jadi kita harus menjaga kerahasiaan mengenai bagaimana kita melakukan dan menata pertempuran itu,” kata Mattis.

Kunjungan Menteri Pertahanan Jim Mattis dilakukan ketika Irak bersama pasukan koalisi berusaha menyingkirkan ISIS dari Mosul barat untuk hari kedua.

Secara terbuka Jim Mattis juga memuji tentara Irak.

“Apa yang saya pelajari disini adalah ketangguhan militer ini, mengakui bahwa menimbulkan korban, militer telah melembagakan diri, baik peralatan maupun personilnya yang sudah maju melawan musuh di Mosul utara. Ini bukan sekedar sesaat bahwa militer yang setahun lalu banyak diragukan orang, kini bisa menyaksikan kemampuan dan kelembagaannya di tengah-tengah perang, operasi militer semacam ini. Kita menyaksikannya sedang berlangsung sekarang," tambahnya.

Tujuan utama kunjungan Mattis ke Irak ini juga untuk meyakinkan dukungan pemerintah Amerika bagi rakyat dan pimpinan Irak. Ia menambahkan, “Kita akan terus mengejar mereka (ISIS), sampai menghancurkan setiap keyakinan dalam pesan-pesan mereka. Pesan-pesan mereka akan terbukti salah di medan tempur, termasuk bagaimana kita menghadapi mitos bahwa mereka “berani, dengan cara baru”. Kita akan menunjukkan mereka salah dan siapa mereka sebenarnya, bahwa mereka adalah gerombolan pembunuh”.

Dalam pertemuannya dengan perdana menteri Irak, Haider al-Abadi hari Senin, Menhan Jim Mattis juga mengatakan akan terus membela Irak dan militernya sehingga kelak kedaulatan sepenuhnya ada di tangan pasukan Irak.

Berdasarkan batas waktu yang ditentukan Presiden Donald trump, Mattis punya waktu satu minggu untuk memberi Trump strategi guna meningkatkan perang mengalahkan ISIS. [my/jm]

XS
SM
MD
LG