Tautan-tautan Akses

Mendeteksi Wabah Covid-19 Melalui Air Limbah


Para peneliti dari Universitas Negeri Rio de Janeiro sedang mengumpulkan sampel virus corona dari sebuah selokan terbuka di kawasan kumuh Santa Marta, di Rio de Janeiro, Brazil, 27 Juli 2020. (Foto: Reuters)
Para peneliti dari Universitas Negeri Rio de Janeiro sedang mengumpulkan sampel virus corona dari sebuah selokan terbuka di kawasan kumuh Santa Marta, di Rio de Janeiro, Brazil, 27 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Mengetahui jumlah orang di kota atau kawasan perumahan yang tertular adalah kunci dalam menanggulangi penyebaran virus corona. Untuk mengetes populasi yang tersebar luas di kota, banyak pemkot menguji air kotor atau limbah di got untuk mengetahui kemungkinan terjadinya wabah.

Mendeteksi virus dalam air buangan adalah langkah penting untuk mengenyahkan virus itu secara efektif.

Eileen White, direktur pengelolaan air limbah dari 685 ribu rumah tangga di wilayah East Bay San Francisco, mengatakan sejumlah universitas menghubungi perusahaan itu untuk membantu mencari tahu apakah air kotor di selokan bisa menjadi sesuatu yang berguna.

“Bagi profesional kesehatan masyarakat dan profesional medis, air limbah bisa menjadi indikator awal keberadaan virus corona dalam masyarakat. Ini lebih baik dari pada menunggu orang datang ke rumah sakit,” kata Eileen.

Teknisi Biobot Analytics pada Juni 2020 mengambil sampel air limbah selokan. Para peneliti di AS dan Eropa mengatakan mereka bisa melacak wabah penyakit dari air limbah di selokan.
Teknisi Biobot Analytics pada Juni 2020 mengambil sampel air limbah selokan. Para peneliti di AS dan Eropa mengatakan mereka bisa melacak wabah penyakit dari air limbah di selokan.

Mengadakan tes pada skala yang diperlukan untuk mengendalikan virus corona sejauh ini terhambat berbagai alasan. Intinya, belum semua orang dites. Namun, semua orang pasti ke kamar mandi.

Eileen White dan tim mengumpulkan sampel setiap minggu, dan mengirim sampelnya ke beberapa laboratorium.

Pakar-pakar epidemiologi air limbah telah berhasil melacak polio dan Ebola. Namun, besarnya skala krisis Covid-19 memacu respons yang cepat yang belum pernah terjadi.

Biobot Analytics baru-baru ini menganalisis sampel-sampel air limbah dari 41 negara bagian di Amerika. Laboratorium di Massachusetts itu menggunakan mesin pembelajaran.

Seorang teknisi lab Biobot Analystics menunjukkan sampel air limbah, Juni 2020.
Seorang teknisi lab Biobot Analystics menunjukkan sampel air limbah, Juni 2020.

"Data dari air limbah yang kami dapatkan hari ini memberi kami indikasi peringatan dini tentang berapa banyak kasus baru Covid-19 yang akan muncul dalam komunitas itu sekitar tujuh hari lagi,” kata Mariana Matus, PhD adalah pendiri kedua dan CEO Biobot Analytics.

Deteksi dini itu dimungkinkan karena dalam beberapa hari pertama setelah tertular virus corona, seringkali orang tidak menunjukkan gejala Covid-19 dan mereka tidak dites. Namun, Mariana Matus mengatakan, orang itu pasti akan mengeluarkan virus tersebut ketika mereka ke kamar mandi, untuk buang air besar maupun kecil.

Pengujian air limbah bisa memberi gambaran yang lebih lengkap daripada hanya hasil uji klinis, kata Eileen White dan peneliti lain. Hasil uji air kotor tidak hanya menunjukkan semua orang yang menggunakan toilet, tetapi juga bahwa virus corona bisa terdeteksi dalam tinja orang yang mengidap virus tersebut walaupun orang itu tidak menunjukkan gejala Covid-19.

Mendeteksi sebelum terjadi wabah bisa membantu petugas kesehatan mendistribusikan sumber daya dan menyelamatkan nyawa. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG