Tautan-tautan Akses

Menantu Osama Mengaku Tak Bersalah atas Tuduhan Terorisme


Abu Gaith, mantan jubir Al-Qaida yang juga menantu Bin Laden, mengaku tak bersalah atas tuduhan terorisme dalam sidang pertamanya.
Abu Gaith, mantan jubir Al-Qaida yang juga menantu Bin Laden, mengaku tak bersalah atas tuduhan terorisme dalam sidang pertamanya.

Sulaiman Abu Gaith, mantan juru bicara al-Qaida dan menantu Osama bin Laden, hari Jumat di New York mengaku tidak bersalah atas tuduhan melakukan aksi terorisme.

Abu Gaith mengaku tidak bersalah atas tuduhan Amerika bahwa dia berkonspirasi untuk membunuh warga Amerika dengan mendorong orang-orang lain mendukung al-Qaida dan bersumpah setia kepada pemimpinnya, Osama bin Laden. Dia juga dituduh berbicara atas nama al-Qaida.

Hakim Lewis Kaplan memerintahkan pemeriksaan lagi bagi Abu Gaith tanggal 8 April, ketika hakim mengatakan dia berharap akan menetapkan tanggal sidang.

Dalam penampilan pertama Abu Gaith di ruang sidang, jaksa John Cronan mengatakan bukti yang memberatkan tertuduh termasuk sebuah pernyataan panjang lebar yang dibuat oleh Abu Gaith setelah penangkapannya. Jaksa tidak memberikan rincian lebih jauh mengenai pernyataan itu, tetapi dia mengatakan bukti lain nantinya termasuk transkrip rekaman audio yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Inggris.

Abu Gaith dibawa ke ruang sidang dengan tangan diborgol ke belakang. Seorang petugas pengadilan melepas borgol setelah pemeriksaan selama 15 menit selesai dan Abu Gaith dikawal ke luar ruang sidang.

Hakim Kaplan, berbicara melalui seorang penerjemah, memberitahu Abu Gaith tentang hak-haknya menurut hukum Amerika, termasuk hak untuk tetap diam dan hak mendapat pengacara yang ditunjuk pengadilan jika ia tidak mampu membayar seorang pengacara pilihannya.

Abu Gaith mengatakan ia tidak mampu membayar pengacaranya sendiri, dan hakim menunjuk tiga pengacara, termasuk Philip Weinstein, yang memberitahu hakim dia telah bertemu dengan tertuduh teroris itu beberapa kali sebelum pemeriksaan.

Jaksa penuntut John Cronan mengatakan, Abu Ghaith memberikan pernyataan sepanjang 22 halaman tidak lama setelah ditangkap. Jaksa tidak membeberkan rincian pernyataan itu. Hakim mengatakan, tanggal sidang akan ditetapkan bulan depan.

Abu Gaith dilaporkan tertangkap di Turki, kemudian dibawa ke Yordania dimana ia ditahan oleh pihak berwenang Amerika. Menurut tim jaksa, dia diterbangkan ke Kota New York tanggal 1 Maret.

Pengumuman bahwa Abu Gaith akan tampil di pengadilan Amerika segera ditentang oleh Senator Republik Lindsey Graham, yang berpendapat bahwa Abu Ghaith seharusnya dibawa ke fasilitas penahanan Teluk Guantanamo di Kuba untuk diperiksa.

"Pemerintahan ini tampaknya tidak setuju dengan gagasan memperlakukan orang-orang yang tertangkap seperti ini sebagai kombatan musuh. Dengan mengambil pilihan itu, kita mengirim orang-orang seperti ini ke pengadilan federal, memberi mereka hak-hak konstitusional yang sama seperti warga Amerika, tetapi lebih dari apa pun, ini berarti kita menghancurkan kemampuan menahan mereka sesuai hukum perang demi tujuan pengumpulan data intelijen,” kata Graham.

Sebaliknya, Laura Pitter, juru bicara Human Rights Watch, mengatakan Amerika telah berhasil menuntut ratusan kasus terorisme di pengadilan-pengadilan federal dan Amerika seharusnya juga mengadili yang satu ini di pengadilan federal.

"Pengadilan federal telah mengadili kasus-kasus ini selama bertahun-tahun. Ini adalah tempat yang tepat untuk kasus-kasus terorisme dan pemerintah seharusnya terus mengadili kasus-kasus terorisme di pengadilan federal. Saya kira ada semacam reaksi ketakutan dari sebagian orang yang merasa seolah-olah mereka harus diperlakukan berbeda. Tetapi di Amerika, bahkan kasus terburuk dari yang terburuk diadili dalam sistem yang adil dan sistem itu adalah sistem pengadilan federal Amerika,” kata Pitter.

Abu Ghaith adalah suami puteri Osama bin Laden, Fatima. Ia mengatur serangan 11 September 2001 di New York dan Washington, yang menewaskan 3.000 orang. Jika dinyatakan bersalah Abu Ghaith diancam hukuman penjara seumur hidup. (VOA/Larry Freund).
XS
SM
MD
LG