Ibu Negara Amerika Melania Trump berada di Ghana pada awal lawatannya ke Afrika. Ini adalah perjalanan internasional penting pertamanya sejak suaminya menjadi presiden.
Melania Trump mendarat di Ghana Selasa pagi dan langsung mengunjungi Rumah Sakit Daerah Accra Raya, di mana dia menyaksikan penimbangan bayi-bayi dan menyerahkan selimut dan boneka beruang yang disumbangkan oleh Gedung Putih.
Dia kemudian pergi ke istana presiden untuk menghadiri acara minum teh bersama Ibu Negara Ghana, Rebecca Akufo-Addo.
Gedung Putih menyatakan lawatannya – yang juga akan membawa Melania ke Malawi, Kenya dan Mesir – akan “berfokus pada perawatan ibu dan bayi baru lahir di rumah sakit, pendidikan bagi anak-anak, budaya dan sejarah yang dalam yang terjalin ke setiap negara Afrika, dan bagaimana Amerika Serikat membantu masing-masing negara dalam perjalanan mereka menuju kemandirian.”
Kesejahteraan anak-anak menjadi fokus kampanye Melania, “Be Best” atau Menjadi yang Terbaik yang diluncurkan awal tahun ini.
Kunjungan lima harinya itu diperumit oleh tindakan dan kata-kata suaminya, yang menyebut Afrika dengan istilah vulgar.
Judd Devermont, direktur program Afrika di lembaga kajian Center for Strategic and International Studies, mengatakan, Melania Trump harus “mengangkat sejumlah beban berat dalam lawatan ini dan ini tidak adil karena bukan itu yang seharusnya dilakukan dalam suatu lawatan oleh ibu negara.”
Namun Joshua Meservey, analis senior mengenai kebijakan Afrika di The Heritage meyakini perilaku Presiden Trump tidak akan mempengaruhi lawatan ibu negara ke Afrika.
Melania mengikuti jejak para ibu negara lainnya yang mengunjungi benua Afrika. Hillary Clinton, Laura Bush dan Michelle Obama mengunjungi benua tersebut berulang kali. [lt]
