Tautan-tautan Akses

Mantan Presiden Poroshenko Kembali ke Ukraina untuk Hadir di Pengadilan


Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko (tengah) menyapa para jurnalis saat menghadiri konferensi pers di Warsawa, 16 Januari 2022. (Aleksey Filippov / AFP)
Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko (tengah) menyapa para jurnalis saat menghadiri konferensi pers di Warsawa, 16 Januari 2022. (Aleksey Filippov / AFP)

Mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko, Senin (17/1) kembali ke negara itu untuk menghadapi persidangan atas tuduhan makar yang ia yakini bermotif politik.

Di bandara Kiev, di mana ia tiba dengan penerbangan dari Warsawa pada Senin pagi, Poroshenko disambut ribuan pendukung yang bersorak sorai. Beberapa dari mereka membawa spanduk bertuliskan “Kami perlu demokrasi,” dan “Hentikan penindasan.”

Dari bandara, Poroshenko langsung menuju pengadilan, yang akan memutuskan apakah akan menahannya sambil menunggu penyelidikan dan persidangan.

Jaksa menuduh Poroshenko, pemilik perusahaan permen Roshen dan salah seorang pengusaha terkaya Ukraina, terlibat dalam penjualan sejumlah besar batu bara yang membantu membiayai separatis dukungan Rusia di Ukraina Timur pada tahun 2014-2015.

Aset Poroshenko dibekukan sebagai bagian dari penyelidikan terhadap tuduhan mengenai makar. Mantan pemimpin Ukraina itu menghadapi ancaman hukuman penjara 15 tahun jika terbukti bersalah.

Poroshenko bersikeras menyatakan ia tidak bersalah. Ia menuduh penggantinya, President Volodymyr Zelenskyy, berusaha mendiskreditkannya secara politik untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang meluas di Ukraina, di antaranya kesulitan ekonomi dan meningkatnya kematian akibat COVID-19.

Tuduhan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian tuduhan yang diajukan terhadap Poroshenko sejak ia dikalahkan Zelenskyy pada tahun 2019. Tuduhan itu telah menimbulkan keprihatinan mengenai pemilu yang tidak demokratis di Ukraina dan juga mengkhawatirkan sekutu-sekutu Ukraina. Tuduhan tersebut muncul sementara Rusia menempatkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina dan AS telah menyatakan kekhawatiran bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin berencana menginvasi Ukraina.

Poroshenko kalah dalam pemilu menyusul skandal korupsi dan catatan beragam mengenai reformasinya. Tetapi ia memiliki kredensial patriotik yang kuat dalam karyanya membangun kembali militer Ukraina sewaktu berjuang melawan pemberontak dukungan Rusia di bagian timur negara itu.

Zelenskyy mengatakan ia melancarkan perang terhadap oligarki yang dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh mereka dalam kehidupan politik dan ekonomi Ukraina.

Poroshenko telah berada di luar Ukraina selama berpekan-pekan, bertemu dengan para pemimpin di Brussels, Berlin dan beberapa ibu kota negara Eropa lainnya.

Para pendukungnya menyatakan tuduhan terhadapnya bermotif politik. “Ini adalah pembalasan oleh pihak berwenang dan upaya Zelenskyy untuk menyingkirkan lawan terbesarnya dalam politik Ukraina,” kata Anton Ivashchenko, 42, kepada AP di bandara. “Persekusi terhadap Poroshenko menabur permusuhan dan perselisihan di kalangan mereka yang mendorong hubungan Ukraina yang lebih erat dengan Barat.” [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG