Tautan-tautan Akses

Makin Banyak Badan Penegak Hukum AS Gunakan Drone


Polisi di kota Marietta, Georgia, AS menggunakan drone untuk memantau situasi (foto: ilustrasi).
Polisi di kota Marietta, Georgia, AS menggunakan drone untuk memantau situasi (foto: ilustrasi).

Semakin banyak badan keamanan publik di Amerika yang menggunakan pesawat nirawak. Pusat Studi Pesawat Nirawak di Bard College melaporkan lebih banyak pesawat nirawak yang dibeli tahun lalu daripada seluruh pembelian pada tahun-tahun sebelumnya. Tetapi di banyak kota, termasuk Los Angeles, California, masih terus berlangsung perdebatan mengenai apakah badan penegak hukum harus menambahkan pesawat nirawak dalam peralatan operasi mereka.

Piranti kecil yang bisa terbang ini mengkhawatirkan Hamid Khan.

“Pertama, sebagaimana yang kita semua saksikan, perluasan dan peningkatan militerisasi badan-badan penegak hukum lokal,” kata Khan.

Imigran asal Pakistan – Hamid Khan – mengorganisir upaya menentang penggunaan pesawat nirawak oleh penegak hukum karena ia merasa terlalu banyak rasisme di Amerika.

“Saya kira penting bagi saya sebagai individu dan sebagai bagian dari komunitas imigran untuk mempelajari nilai-nilai sejati Amerika. Nilai sebenarnya berasal dari membangun budaya perlawanan,” tandasnya.

Perlawanan itu muncul dalam bentuk pernyataan dan petisi menentang penggunaan pesawat nirawak, UAS, oleh aparat penegak hukum.

Polisi ingin memulai program percontohan seperti Sistem Pesawat Nirawak yang dijalankan departemen kepolisian.

Jack Ewell di departemen kepolisian mengatakan UAS merupakan sepasang mata tambahan bagi mereka.

“Pesawat nirawak membuat kami bisa melihat situasi tertentu yang terlalu berbahaya untuk segera mengirim seseorang ke lokasi. Kita bisa mengoperasikan piranti ini di mobil dan melihat, apakah ia memiliki senjata api misalnya, jadi kami tidak akan mendekat. Kami akan menggunakan strategi lain untuk menyelesaikan masalah itu secara aman atau sebaliknya,” ujar Ewell.

Kepolisian di kota Los Angeles (LAPD) mengatakan teknologi ini hanya digunakan dalam situasi taktis.

“Saya bisa menegaskan bahwa departemen ini sama sekali tidak berniat mempersenjatai UAS. Faktanya, kami pastikan bahwa semua pesawat nirawak yang kami gunakan tidak dapat dieprsenjatai,” kata Horace Frank dari LAPD.

Sebagian warga mendukung penggunaan pesawat nirawak.

“Ada begitu banyak orang jahat disana. Jadi kita harus menjaga supaya orang-orang baik aman,” kata Eddie Lopez.

“Saya kira dalam situasi tertentu, mereka membutuhkan pesawat nirawak,” tambah Damien Walker.

Tetapi sebagian warga lainnya tidak mempercayai penegak hukum dan menentang teknologi tersebut.

“Saya kira pesawat nirawak hanya merupakan cara baru untuk melihat saya. Apa yang dilakukan orang-orang seperti saya,” ujar Toriano.

“Begitu banyak orang yang karena alasan apapun tidak percaya mengenai motif di balik penggunaan pesawat nirawak, dan saya nilai sangat penting berupaya meredakan kepercayaan dan kekhawatiran itu, dan itulah sebabnya kami mengadakan rangkaian pertemuan komunitas ini,” kata Frank.

Meskipun tidak mudah dilakukan, Ewell mengatakan memiliki pedoman yang tegas dan menunjukkan hasil positif atas program ujicoba pesawat nirawak itu akan membantu meraih kepercayaan publik. [em/ds]

XS
SM
MD
LG