Tautan-tautan Akses

Lisbeth Salander Kembali Muncul dalam Lanjutan Buku 'Dragon Tattoo'


Aktris Rooney Mara memerankan versi film dari buku "The Girl With the Dragon Tattoo." (Foto: Columbia Pictures)
Aktris Rooney Mara memerankan versi film dari buku "The Girl With the Dragon Tattoo." (Foto: Columbia Pictures)

Buku terbaru, "The Girl in the Spider's Web" ditulis penulis baru dengan plot berlatar kontemporer termasuk pengintaian oleh Badan Kemanan Nasional AS (NSA).

Peretas muda bertato Lisbeth Salander kembali dalam sekuel trilogi "Milennium" karya Stieg Larsson, dengan penulis baru dan plot berlatar kontemporer termasuk pengintaian oleh Badan Kemanan Nasional AS (NSA).

Buku-buku karangan Larsson, yang meninggal tahun 2004, telah terjual lebih dari 80 juta kopi di 50 negara. Salander, yang melesat ke ketenaran lewat buku pertama "The Girl with the Dragon Tattoo", telah dibuat versi filmnya di Hollywood dengan bintang Daniel Craig dan Rooney Mara tahun 2011.

Penulis Swedia David Lagercrantz, dikenal terutama berkat otobiografi bintang sepakbola Swedia Zlatan Ibrahimovic, "I am Zlatan", ditugasi menulis buku keempat dan sudah ada rencana untuk membuat sekuelnya menjadi sebuah film.

"Saya takut, tapi hal itu membuat saya menjadi penulis yang lebih baik," ujar Lagercrantz dalam konferensi pers.

"Jika saya menolak tawaran ini, saya akan menyesalinya seumur hidup saya. Ini seperti bertemu peremuan yang merupakan jodoh Anda."

Buku tersebut, "The Girl in the Spider's Web" dirilis di 25 negara hari Kamis (27/8). Buku ini telah diterjemahkan ke 42 bahasa, dan edisi pertamanya tersedia 2,7 juta kopi.

Untuk menjaga peretasan naskah, Lagercrantz menulis di komputer yang tidak terhubung dengan Internet. Orang-orang yang terlibat dalam produksi ini menggunakan kode untuk membahasnya.

Plot cerita mempertemukan jurnalis Swedia Mikael Blomkvist dan Salander, yang kali ini terlibat dalam kelamnya keamanan dunia maya dan intelijen artifisial.

"Saya pikir jika Lisbeth punya lawan yang sama tangguhnya, itu berarti NSA. Kita hidup di dunia dimana kita memerlukan Lisbeth Salander lebih dari kapan pun," ujar Lagercrantz.

Buku itu telah memicu kontroversi di Swedia, dengan dua sahabat masa kecil Larsson menyebut penerbitannya "perampokan kuburan."

Buku pertama dari trilogi Larsson diterbitkan pertengahan tahun 2005, setelah kematiannya. Judul asli dalam Bahasa Swedia, "Men Who Hate Women," diubah menjadi "The Girl with the Dragon Tattoo" ketika kemudian diterbitkan dalam bahasa Inggris.

Dua buku lain adalah "The Girl Who Played with Fire" dan "The Girl Who Kicked The Hornets' Nest".

Larsson meninggal dunia akibat serangan jantung tahun 2004.

XS
SM
MD
LG