Tautan-tautan Akses

Lenyapnya Jurnalis Saudi Kerek Naik Harga Minyak


Anjungan produksi minyak lepas pantai Mike-Mike milik PT Pertamina di lepas pantai Jawa Barat, 16 Juli 2015.
Anjungan produksi minyak lepas pantai Mike-Mike milik PT Pertamina di lepas pantai Jawa Barat, 16 Juli 2015.

Harga minyak mentah di pasar berjangka merangkak naik pada Senin (15/10) karena ketegangan geopolitik atas hilangnya jurnalis Saudi memicu kekhawatiran mengenai pasokan minyak, Reuters melaporkan.

Tapi kekhawatiran mengenai proyeksi permintaan jangka panjang sedikit meredam kenaikan harga minyak.

Harga minyak mentah jenis Brent, yang menjadi acuan perdagangan minyak dunia, naik sebanyak $1.49 per barel menjadi $81.92, sebelum turun menjadi $80.83, tapi masih naik 40 cent, pada sisa perdagangan, Reuters melaporkan. Harga minyak mentah AS terakhir naik 20 sen menjadi $71.54.

“Meningkatnya ketegangan akibat kasus hilangnya jurnalis jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul telah terbukti mendukung harga minyak,” jelas ahli strategi komoditas ING, Warren Patterson.

Arab Saudi berada dalam tekanan sejak Khashoggi, jurnalis yang kritis terhadap kebijakan Riyadh, menghilang pada 2 Oktober setelah mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberikan “hukuman berat,” jika ditemukan bahwa Khashoggi terbunuh di konsulat.

Arab Saudi mengatakan akan membalas tindakan apa pun atas kasus Khashoggi, kantor berita negara SPA melaporkan pada Minggu (14/10).

“Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Saudi dapat menggunakan minyak sebagai alat pembalasan, jika ada sanksi atau tindakan lain yang diberlakukan pada negara itu,” kata Patterson.

Sebaliknya, laporan dari Badan Energi Internasional memberikan tekanan pada harga minyak. Dalam laporan yang dirilis Jumat (12/10), Badan Energi internasional, mengatakan bahwa saat ini “pasar sudah cukup pasokan sekarang ini.” Badan itu memangkas proyeksi untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini dan tahun depan. [vp/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG