Tautan-tautan Akses

Pesawat-pesawat Tempur AS, Jepang, dan Korsel 'Unjuk Kekuatan' Bersama


Pesawat tempur AS dan Korea Selatan terbang di atas angkasa Korea Selatan dalam latihan militer bersama, 18 September 2017, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir terbaru Korea Utara. (Foto: AFP / Kementerian Pertahanan Korsel).
Pesawat tempur AS dan Korea Selatan terbang di atas angkasa Korea Selatan dalam latihan militer bersama, 18 September 2017, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir terbaru Korea Utara. (Foto: AFP / Kementerian Pertahanan Korsel).

Hampir separuh pesawat tempur Amerika, Jepang dan Korea Selatan yang dipersenjatai peluru tajam terbang di atas Semenanjung Korea dalam apa yang digambarkan oleh militer Amerika sebagai “unjuk kekuatan bilateral secara bertahan” menanggapi peluncuran rudal terbaru Korea Utara.

Pentagon mengatakan pesawat-pesawat tempur memraktikkan kemampuan menyerang dengan melepaskan peluru tajam di tempat latihan di Korea Selatan. Empat pesawat tempur F2 milik Jepang ikut bergabung dengan pesawat-pesawat Amerika dan Korea Selatan untuk membentuk latihan formasi tambahan di atas perairan di dekat Kyushu, Jepang.

Ketika mengumumkan latihan itu hari Minggu (17/9), Komando Pasifik Amerika mengatakan “pihaknya memiliki kemampuan untuk menanggapi ancaman apapun yang terjadi setiap saat di kawasan Indo-Asia Pasifik.” Pesawat yang terlibat dalam latihan itu mencakup dua pesawat pembom B-1B AS, empat pesawat jet tempur F-35B Lightning milik Korps Marinir Amerika, dan empat pesawat tempur F-15K milik Korea Selatan.

Latihan itu dilakukan menanggapi peluncuran rudal jarak sedang Korea Utara di atas wilayah Jepang, yang kedua dalam kurang dari satu bulan. Rudal itu meluncur sejauh 3.700 kilometer sebelum jatuh di Samudera Pasifik, dan merupakan uji coba rudal balistik Korea Utara yang menempuh jarak paling jauh.

Awal bulan ini Korea Utara menguji apa yang disebutnya sebagai senjata termonuklir, yang dirancang untuk dipasang pada rudal balistik antar-benua.

Awal tahun ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan rencana untuk mengembangkan rudal balistik antar-benua yang bisa menarget daratan Amerika.

Sementara para pejabat Amerika mengatakan meskipun lebih menyukai solusi diplomatik untuk menyelesaikan isu nuklir dengan Korea Utara, opsi untuk menggunakan kekuatan militer tetap terbuka. [em/ds]

XS
SM
MD
LG