Tautan-tautan Akses

NATO Serukan Tanggapan Global terhadap Misil Korut


Seorang pemirsa menyaksikan berita terkait peluncuran misil Korea Utara melalui televisi di stasiun kereta api di Seoul, Korea Utara, (15/9).
Seorang pemirsa menyaksikan berita terkait peluncuran misil Korea Utara melalui televisi di stasiun kereta api di Seoul, Korea Utara, (15/9).

NATO menyerukan ada tanggapan global terhadap peluncuran misil terbaru Korea Utara. Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Jumat (15/9) menyatakan melalui Twitter bahwa peluncuran misil Korea Utara itu merupakan pelanggaran lagi resolusi PBB, suatu ancaman besar terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang memerlukan respons global.

Sebelumnya hari Jumat (15/9), Korea Utara meluncurkan lagi misil melintasi wilayah angkasa Jepang, hanya beberapa hari setelah PBB menerapkan sanksi-sanksi tambahan terhadap Pyongyang karena melakukan uji nuklirnya yang ke-enam.

Misil itu diluncurkan dari distrik Sunan di ibukota Korea Utara, Pyongyang, dan terbang melintas di atas Kepulauan Hokkaido, Jepang Utara.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, menyatakan tidak dapat menerima sama sekali provokasi berulang kali oleh Korea Utara dan memprotes keras Korea Utara serta menyampaikan perasaan sangat marah Jepang dengan kata-kata yang paling keras. Tanda peringatan mengenai peluncuran misil itu bergaung sekitar pukul 7 pagi di kota Kamaishi, Jepang Utara, demikian menurut tayangan NHK.

Militer Korea Selatan melaporkan misil itu mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer dan terbang sejauh 3.700 kilometer, cukup jauh sehingga bisa menjangkau wilayah Amerika, Guam.

Komando Pasifik Amerika menyatakan bahwa penilaian awal menunjukkan peluncuran misil balistik jarak sedang (IRBM) itu tidak mengancam Guam. Sedangkan Komando Pertahanan Antariksa Amerika Utara (NORAD) menetapkan bahwa misil balistik tersebut juga bukan ancaman bagi Amerika Utara. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG