Tautan-tautan Akses

Lawatan Trump di Korea Termasuk ke Zona Demiliterisasi


Para tentara Korea Selatan mengawal para pengunjung berjalan menyusuri zona demiliterisasi (DMZ) antara dua Korea yang dipisahkan pagar, Goseong, 14 Juni 2019.
Para tentara Korea Selatan mengawal para pengunjung berjalan menyusuri zona demiliterisasi (DMZ) antara dua Korea yang dipisahkan pagar, Goseong, 14 Juni 2019.

Presiden AS Donald Trump, Minggu (30/6), mengatakan lewat cuitannya, jadwalnya selama berada di Korea Selatan termasuk mengunjungi pasukan AS dan zona demiliterisasi.

Tetapi dia tidak menyebut, undangannya yang dikirimnya lewat media sosial pada Sabtu, dimana dia mengirim cuitan berupa undangan untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan agar Kim menemuinya di perbatasan serta “berjabat tangan dan saling menyapa.”

Minggu pagi, Trump merencanakan untuk berpidato di depan pemimpin-pemimpin bisnis Korea Selatan. Kemudian dia akan menuju tempat tinggal kepresidenan dan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Dia akan melakukan perjalanan ke Zona Demiliterisasi pada Minggu siang, dan kemudian berbicara kepada pasukan AS di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan, sebelum kembali ke Amerika.

Berbicara kepada reporter pada KTT G20 di Jepang, Trump mengatakan, dia memutuskan Sabtu pagi untuk “menguji suasana” dan bertemu dengan Kim. Ditambahkannya pertemuan seperti itu hanya akan berlangsung dua menit.

“Kami akan berjumpa untuk dua menit,” kata Trump. “Itu yang bisa kami lakukan, tetapi itu OK.”

Trump kemudian mengatakan, dia merasa “sangat nyaman” kalau melangkah melintasi perbatasan ke dalam wilayah Korea Utara. Seandainya itu terjadi, itu pertama kalinya seorang presiden Amerika mengunjungi Korea Utara.

Kim belum menanggapi tawaran Trump itu, tetapi Wakil Menteri Luar Korea Utara, Choe Son Hui, menyebut undangan itu sebuah usul yang menarik.

“Kami melihatnya sebagai usulan menarik, tetapi kami tidak menerima proposal resmi sehubungan hal ini,” kata Choe dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita Korea Utara yang resmi.

“Hal itu bisa berperan sebagai kejadian bermakna lainnya dalam memperdalam hubungan pribadi di antara ke dua pemimpin itu dan memajukan hubungan bilateral,” demikian ditambahkan Choe. [jm/ft]

XS
SM
MD
LG