Tautan-tautan Akses

Lagi, Bentrokan antara Pengungsi dan Polisi di Perbatasan Yunani-Turki


Polisi Turki berjaga di dekat tempat para migran beristirahat di Edirne dekat perbatasan Turki dan Yunani, 5 Maret 2020.
Polisi Turki berjaga di dekat tempat para migran beristirahat di Edirne dekat perbatasan Turki dan Yunani, 5 Maret 2020.

Pihak berwenang Yunani menggunakan gas air mata dan meriam air untuk mencegah migran menyeberangi perbatasan menuju negara itu dari Turki, Jumat pagi (6/3).

Di Turki, pihak berwenang melepaskan gas air mata ke arah wilayah Yunani.

Ribuan pengungsi telah tiba di perbatasan timur Turki dari darat dan laut, dan berkemah di tengah udara terbuka sejak pekan lalu, dengan harapan mereka dapat mencapai Yunani dan pada akhirnya ke berbagai negara Eropa Barat.

Yunani telah menyatakan perbatasannya tertutup, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak akan lagi menjadi penjaga pintu masuk ke Eropa setelah serangan udara oleh pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia menewaskan 33 tentara Turki di Suriah pada pekan lalu.

Keputusan Erdogan itu menimbulkan kekhawatiran negara-negara di Eropa dan Uni Eropa menegaskan bahwa Turki wajib menampung pengungsi dan migran lainnya karena Brussel telah mengeluarkan miliaran euro sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai dengan Turki pada tahun 2015.

Lebih dari 3,5 juta warga Suriah mengungsi di Turki untuk menghindari perang saudara di Suriah.

Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (6/3) menyepakati gencatan senjata di Suriah Barat Laut, setelah melakukan pembicaraan mengenai peredaan ketegangan di kawasan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG