Tautan-tautan Akses

Krisis Migrasi di Venezuela Memburuk


Orang-orang menyeberangi perbatasan Kolombia-Venezuela di jembatan internasional Simon Bolivar di Cucuta, 10 Juni 2019.
Orang-orang menyeberangi perbatasan Kolombia-Venezuela di jembatan internasional Simon Bolivar di Cucuta, 10 Juni 2019.

Setiap harinya, ribuan migran Venezuela melintasi Jembatan Simón Bolívar menuju ke Kota Cúcuta, Kolombia. Sebagian dari mereka kembali dalam beberapa jam, setelah membeli makanan dan obat-obatan yang tidak bisa mereka peroleh di negaranya.

Warga lainnya tinggal di Kolombia, yang menampung lebih dari 1,3 juta warga Venezuela yang dipindahkan dengan paksa, menurut PBB.

Di Amerika Latin, pemerintah konservatif dan populis mengeluarkan kebijakan migrasi yang semakin ketat. Sistem kesehatan dan pendidikan sangat kurang di kota-kota perbatasan seperti Cúcuta. Tingkat kejahatan meningkat dan upah menurun. Serangan terhadap migran Venezuela meningkat.

“Tidak ada negara di Amerika Latin yang siap untuk menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Ini akan terus memburuk,” kata Tamara Broner, seorang peneliti di Badan Pengawas HAM Venezuela.

Kolombia, misalnya, dimulai dengan pendekatan jangka panjang yang murah hati, berfokus pada upaya melakukan integrasi para migran dengan warga lokal.

Negara itu juga menyetujui perjalanan tanpa batas dalam wilayah perbatasan, menjaga akses gratis ke sekolah-sekolah dan sistem perawatan kesehatan, dan mengesahkan dana $240 juta khusus untuk kota-kota di perbatasan, termasuk keringanan pajak, kredit murah, pendanaan rumah sakit dan rencana untuk meningkatkan prasarana lokal. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG