Tautan-tautan Akses

Kota Iga di Jepang Kewalahan Tolak Para Ninja yang Melamar Kerja


Sedikitnya 115 Ninja telah melamar untuk bekerja di kota Iga, Jepang (foto: ilustrasi).
Sedikitnya 115 Ninja telah melamar untuk bekerja di kota Iga, Jepang (foto: ilustrasi).

Kota Iga di Jepang kewalahan untuk menolak ratusan Ninja yang melamar menjadi pembunuh tradisional yang berpakaian hitam-hitam, bersenjatakan samurai dan bisa menerkam sasarannya tanpa diketahui.

Kehebohan itu dimulai minggu lalu, ketika wartawan National Public Radio atau NPR di Amerika melaporkan bahwa Jepang sedang kekurangan pekerja karena menurunnya tingkat kelahiran di negara itu.

Laporan itu mengutip Sakae Okamoto, walikota Iga, yang mengatakan bahwa kekurangan pekerja itu telah menghambat usaha untuk membangun museum kedua yang akan dipusatkan pada kehidupan para Ninja. Selain kurangnya pekerja bangunan, kota Iga juga membutuhkan orang-orang yang bisa berperan sebagai Ninja untuk lebih meyakinkan pengunjung nantinya.

Iga terkenal karena merupakan kota asal sebuah klan Ninja yang terkenal.

Walaupun laporan radio itu menyebutkan para pemeran Ninja bisa mendapat gaji sampai 85.000 dolar, tidak disebutkan bahwa kota Iga memang sedang mencari Ninja untuk dipekerjakan di sana.

Laporan NPR itu kemudian merebak di media sosial dan outlet-outlet berita lainnya, yang tidak menjelaskan jenis pekerjaan apa yang diperlukan. Para pejabat kota menerima 115 email dari para Ninja yang menawarkan diri dan bertanya kapan mereka bisa mulai bekerja.

Surat-surat lamaran itu datang dari banyak negara termasuk Italia, India, Ekuador dan juga Amerika.

Pejabat kota Iga segera memasang pernyataan dalam berbagai bahasa dalam situs webnya menjelaskan bahwa kota itu tidak akan menyewa Ninja, tapi menambahkan bahwa Ninja merupakan daya penarik turis untuk berkunjung ke kota itu.

Selain punya museum Ninja yang pertama, kota Iga di Jepang Tengah itu juga punya beberapa toko yang menyewakan pakaian Ninja dan mengadakan pesta Ninja tiap tahun. [ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG