Tautan-tautan Akses

Korut Tembak dan Kremasi Pejabat Sipil Korsel di Laut


Seorang tentara Korea Selatan keluar dari pos penjagaan militernya di Paju, Korea Selatan, dekat perbatasan dengan Korea Utara, 19 Juni 2020. (Foto: AP)
Seorang tentara Korea Selatan keluar dari pos penjagaan militernya di Paju, Korea Selatan, dekat perbatasan dengan Korea Utara, 19 Juni 2020. (Foto: AP)

Korea Utara menembak hingga tewas dan segera mengkremasi seorang pejabat sipil Korea Selatan yang menghilang awal pekan ini di dekat perbatasan laut sebelah barat yang disengketakan kedua negara, sebut militer Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan Kamis (24/9) menyatakan lelaki itu diinterogasi di perairan Korea Utara, sebelum ditembak mati, disirami minyak dan kemudian dibakar, tampaknya semua atas perintah dari seorang berpangkat lebih tinggi. Para pejabat Korea Selatan tidak mengungkapkan bagaimana mereka mengetahui rincian itu, dan hanya menyebutnya “dari beragam intelijen.”

Insiden ini terjadi di tengah-tengah suasana sepi dalam hubungan antar-Korea. Pyongyang awal tahun ini meningkatkan ketegangan dengan Seoul, tetapi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Juni lalu secara tidak terduga membatalkan kampanye tekanannya. Sejak itu, Korea Utara lebih berfokus pada isu-isu domestik, termasuk pandemi virus corona dan banjir yang menghancurkan.

Sekarang ini ada kekhawatiran bahwa pembunuhan itu kembali membuat hubungan antar-Korea terjatuh.

“Militer kami mengecam kuat tindakan brutal ini dan mendesak kuat Korea Utara agar menjelaskan ini dan menghukum mereka yang bertanggung jawab,” kata Letjen Ahn Young-ho dari Gabungan Kepala Staf militer Korea Selatan dalam konferensi pers. “Kami juga memperingatkan Korea Utara bahwa semua tanggung jawab atas insiden ini terletak di pihaknya.”

Militer Korea Utara belum menanggapi permintaan Seoul mengenai lebih banyak lagi informasi, sebut para pejabat pertahanan Korea Selatan. Pyongyang belum secara terbuka mengomentari insiden tersebut.

Pejabat berusia 47 tahun yang tidak disebut namanya itu bekerja bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia menghilang pada hari Senin sewaktu sedang bertugas di sebuah kapal patroli di lepas pantai pulau perbatasan Yeonpyeong, Korea Selatan. Ia dilaporkan hilang sekitar 10 kilometer di sebelah selatan Garis Batas Utara, yang secara de facto merupakan perbatasan laut kedua Korea.

Latar belakang menghilangnya orang tersebut tidak jelas. Para pejabat militer Korea Selatan meyakini ia mungkin berusaha lari ke Korea Utara. Laporan itu tidak menyebutkan mengapa lelaki itu ingin membelot ke Korea Utara. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG