Tautan-tautan Akses

PM Jepang-Korsel Sepakat Lanjutkan Pembicaraan untuk Perbaiki Hubungan


PM Korea Selatan, Lee Nak-yon (kiri) dan PM Jepang Shinzo Abe di Tokyo, 24 Oktober 2019. (Foto: dok).
PM Korea Selatan, Lee Nak-yon (kiri) dan PM Jepang Shinzo Abe di Tokyo, 24 Oktober 2019. (Foto: dok).

Perdana menteri Jepang dan Korea Selatan sepakat mengenai pentingnya memperbaiki hubungan, tetapi hari Kamis ini tampaknya tidak mencapai terobosan dalam pertemuan tingkat tinggi pertama sejak hubungan kedua negara bertetangga itu memburuk karena sengketa perdagangan dan sejarah.

PM Korea Selatan Lee Nak-yon menyerahkan sepucuk surat dari Presiden Moon Jae-in kepada pemimpin Jepang, PM Shinzo Abe, dalam pembicaraan itu. Lee menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito hari Selasa, sebelum bertemu dengan Abe.

Seorang pejabat di Seoul mengatakan surat pribadi Moon itu berisikan ucapan selamat kepada Jepang atas era kekaisaran baru Reiwa, serta mengharapkan perbaikan hubungan bilateral. Abe menyatakan berterima kasih atas surat itu, kata Wakil I Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Sei-yong, yang berbicara dalam brifing di televisi setelah pertemuan berakhir.

Cho mengatakan Lee dan Abe sepakat kedua negara harus meningkatkan hubungan dan bahwa koordinasi di antara mereka dan Washington penting. Lee menyerukan dimajukannya komunikasi dan pertukaran yang beragam dalam upaya menyelesaikan masalah hubungan mereka, jelas Cho.

Abe memberitahu Lee bahwa kerjasama semacam itu sangat penting sementara mereka menghadapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara, sebut Kementerian Luar Negeri Jepang. Abe mengatakan hubungan yang sekarang ini tegang harus diperbaiki, tetapi Seoul harus mengambil langkah pertama.

Pertemuan itu dipantau dengan cermat untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda pencairan hubungan, tetapi hanya tampak sedikit kemajuan yang dicapai selain kesepakatan untuk terus melakukan pembicaraan.

Meskipun demikian, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan pembicaraan itu “bermakna” karena kedua pihak bertukar pandangan dan saling memastikan agar upaya-upaya mereka berlanjut.

Lee, yang dikenal sebagai pakar masalah Jepang, tidak mengungkapkan rincian lebih jauh mengenai pembicaraan itu sewaktu ia meninggalkan kantor Abe. [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG