Tautan-tautan Akses

Korsel akan Pantau dengan Seksama Aktivitas Nuklir dan Misil Korut 


Fasilitas nuklir Yongbyon dekat Pyongyang, Korea Utara (foto: ilustrasi).
Fasilitas nuklir Yongbyon dekat Pyongyang, Korea Utara (foto: ilustrasi).

Militer Korea Selatan mengatakan hari Kamis (7/3) pihaknya memantau dengan seksama kegiatan di fasilitas nuklir dan misil Korea Utara. Sebelumnya badan intelijen Korea Selatan mengemukakan kepada Parlemen adanya kegiatan baru di satu pusat penelitian di mana Korea Utara diduga membuat misil nuklir jarak jauh menyasar Amerika daratan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Choi Hyun-soo menerangkan, militer Amerika dan Korea Selatan bekerjasama erat dalam mengamati semua perkembangan di pusat penelitian misil Korea Utara di Sanumdong, pinggiran Pyongyang dan juga di satu lokasi terpisah untuk roket jarak jauh.

Seorang anggota Parlemen yang menghadiri briefing intelijen tertutup mengatakan kepada kantor berita AP bahwa direktur Badan Intelijen Nasional Suh Oon mengatakan badan yang dipimpinnya memantau ada peningkatan dalam kesibukan kendaraan di Sanumdong.

Suh juga mengemukakan kepada Parlemen bahwa Korea Utara sedang memulihkan fasilitas di landasan peluncuran roket di Tongchang-ri yang sebagian dibongkar tahun lalu sebagai langkah perlucutan senjata, kajian yang didukung oleh beberapa laporan non pemerintah Amerika berdasarkan gambar-gambar satelit.

Meskipun Badan Intelijen Nasional berpendapat Korea Utara sudah berbulan-bulan tidak memproduksi plutonium untuk senjata nuklir, tanda-tanda penggunaan uranium telah terlihat di fasilitas pengayaannya di kompleks utama nuklir Korea Utara di Yongbyon. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan perkiraan serupa dalam laporannya terbaru.

Semua pengungkapan ini terjadi menyusul runtuhnya pembicaraan di Hanoi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Trump karena apa yang disebut Amerika tuntutan berlebihan Korea Utara dalam soal sanksi dengan imbalan kesediaan Korea Utara yang terbatas hanya menutup sebagian fasilitasnya di Yongbyon.

Belum diketahui bagaimana temuan baru itu akan mempengaruhi perundingan nuklir. Amerika dan Korea Utara saling tuduh menyebabkan runtuhnya KTT Hanoi namun membiarkan pintu tetap terbuka bagi perundingan di masa depan.

Ditanya tentang laporan adanya kegiatan di Tongchang-ri, Presiden Trump menjelaskan kepada wartawan di Gedung Putih ‘ ia akan sangat sangat kecewa pada Kim Jong Un’ kalau itu terjadi. Ia juga mengatakan bahwa itu laporan yang terlalu awal, mari tunggu dan lihat. Kita pelajari. Akhirnya akan terpecahkan.

Korea Utara tidak atau belum mengeluarkan tanggapan apapun lewat media resminya. (al)

Recommended

XS
SM
MD
LG