Media pemerintah Korea Utara melaporkan, Rabu (30/12), bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan politbiro tentang persiapan Kongres yang langka yang diharapkan dapat menetapkan tujuan ekonomi dan politik baru. Pertemuan itu berlangsung sementara negara itu menghadapi tantangan yang semakin besar.
Kongres ke-8 itu diadakan di tengah transisi kepresidenan di Amerika, yang belum dikomentari Korea Utara. Presiden Donald Trump telah bertemu beberapa kali dengan pemimpin negara tertutup itu. Belum jelas apa arti kepresidenan Joe Biden bagi hubungan antara Amerika dan Korea Utara.
Korea Utara telah menghadapi sejumlah tantangan pada 2020 dengan Covid-19 dan rangkaian topan, semakin membebani ekonomi yang sudah terpukul oleh sanksi internasional untuk menghentikan program nuklirnya.
Kantor berita negara itu, KCNA, melaporkan pertemuan politbiro pada Selasa (29/12) menyetujui agenda dan usul untuk dipresentasikan di kongres dan menyetujui keputusan untuk mengadakannya awal Januari tahun depan. KCNA tidak menyebut tanggal pasti.
"Semua persiapan Kongres Partai berjalan lancar," lapor KCNA.
Kongres terakhir bertemu pada 2016, di mana Kim mengumumkan rencana ekonomi lima tahun pertama sejak 1980-an. Ia berjanji tidak menggunakan senjata nuklir kecuali kalau kedaulatan negara itu dilanggar negara lain dengan senjata nuklir. Ketika itu Kim juga secara resmi terpilih menjadi ketua Partai Buruh yang berkuasa.
Korea Utara belum melaporkan kasus virus corona, tetapi ekonomi semakin terpuruk ketika negara itu menutup perbatasannya untuk hampir semua lalu lintas dalam upaya mencegah wabah virus corona.[ka/pp]
