Tautan-tautan Akses

Korban Tewas Rohingya di Perairan Aceh Jaya Terus Bertambah


Anggota BASARNAS membawa kantong mayat saat melakukan operasi pencarian pengungsi Rohingya yang hilang di dekat Calang, Aceh Barat, pada 23 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)
Anggota BASARNAS membawa kantong mayat saat melakukan operasi pencarian pengungsi Rohingya yang hilang di dekat Calang, Aceh Barat, pada 23 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)

Basarnas Banda Aceh berhasil mengevakuasi 10 jenazah pengungsi Rohingya yang merupakan korban kecelakaan kapal terbalik di perairan Aceh Jaya.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh, Ibnu Harris, mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi sepuluh jenazah dari perairan Aceh Jaya, Provinsi Aceh, hingga Senin (25/3) malam. Seluruh korban yang ditemukan diyakini merupakan pengungsi etnis Rohingya yang menjadi korban atas insiden kecelakaan kapal terbalik pada pekan lalu.

“Sampai saat ini, mulai dari informasi yang kami dapat sejak Sabtu (23/3) itu ada tiga jenazah. Lalu, Minggu (evakuasi) satu jenazah. Kemudian, Senin (25/3) ada enam jenazah. Jadi jumlahnya yang sudah kami evakuasi itu ada 10 orang,” kata Ibnu kepada VOA, Senin (25/3) malam.

Ibnu menjelaskan bahwa proses evakuasi dimulai setelah menerima informasi dari nelayan setempat pada Senin (25/3). Enam jenazah ditemukan dalam keadaan mengapung, sekitar 14 mil laut dari perairan Ujong Muloh, Aceh Jaya.

Anggota BASARNAS membawa kantong mayat saat melakukan operasi pencarian pengungsi Rohingya yang hilang di dekat Calang, Aceh Barat, pada 23 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)
Anggota BASARNAS membawa kantong mayat saat melakukan operasi pencarian pengungsi Rohingya yang hilang di dekat Calang, Aceh Barat, pada 23 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)

“Dari informasi itu kami langsung menggerakkan rigit inflatable boat (RIB) dari Banda Aceh untuk mengevakuasi korban tersebut. Jadi pada pukul 14.25 WIB, kami berhasil menemukan enam orang korban yang dilaporkan oleh nelayan,” jelasnya.

Kemudian, keenam korban yang diketahui seluruhnya perempuan itu langsung dibawa menuju dermaga Ujong Muloh atau lebih tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Leumbesoh, Aceh Jaya.

“Kemudian, kami menyerahkan jenazah itu ke ambulans dan dibawa Rumah Sakit Umum Teuku Umar di Calang, Aceh Jaya,” ungkap Ibnu.

Para relawan melakukan salat jenazah terhadap sejumlah jasad pengungsi Rohingya penumpang kapal pengungsi yang terbalik, di Rumah Sakit Teuku Umar di Calang, Aceh Barat, pada 25 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)
Para relawan melakukan salat jenazah terhadap sejumlah jasad pengungsi Rohingya penumpang kapal pengungsi yang terbalik, di Rumah Sakit Teuku Umar di Calang, Aceh Barat, pada 25 Maret 2024. (Foto: AFP/Zahlul AKBAR)

Kendati demikian, Ibnu belum bisa memastikan apakah para keenam jenazah itu merupakan bagian dari korban kecelakaan kapal Rohingya. Pasalnya, tak ditemukan satu pun identitas yang melekat pada tubuh korban.

“Bisa saja. Kemungkinan (Rohingya) itu ada. Tapi itu ranahnya pihak yang berwenang karena kalau kami hanya tugasnya mengevakuasi. Nanti pihak berwenang yang menentukan apakah korban-korban ini etnis Rohingya,” ucap Ibnu.

Renggut 67 Nyawa

Miftah Cut Adek, Panglima Laot Aceh, mengungkapkan bahwa kapal yang mengalami kecelakaan membawa sekitar 142 penumpang Rohingya. Dia menyatakan bahwa sebanyak 67 dari penumpang tersebut telah menjadi korban jiwa.

Korban Tewas Rohingya di Perairan Aceh Jaya Terus Bertambah
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:51 0:00

“Berangkat dari Bangladesh 142 penumpang yang selamat 75 di Aceh Barat. Patut diduga selebihnya masih di laut,” katanya kepada VOA melalui pesan singkat, Senin (25/3) malam.

Senada dengan Miftah, perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk wilayah Aceh, Faisal Rahman, membenarkan kapal tersebut mengangkut 142 orang Rohingya. Dia juga menegaskan bahwa 11 jenazah penumpang yang telah ditemukan merupakan pengungsi Rohingya.

“Iya (semua korban pengungsi Rohingya). Ditemukan 10 jenazah di Aceh Jaya dan satu di Meulaboh. Sudah ditemukan 11 jenazah,” katanya kepada VOA, Selasa (26/3).

Dia berharap semua korban yang masih hilang bisa segera ditemukan dan diidentifikasi.

“UNHCR sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam mengevakuasi dan merespons kejadian ini, khususnya di Aceh Jaya dan Aceh Barat. Kami juga berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini yang berkaitan dengan kemungkinan terdamparnya pengungsi Rohingya yang membutuhkan pertolongan,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumya, enam orang Rohingya berhasil diselamatkan oleh nelayan lokal usai malapetakan itu terjadi pada 20 Maret 2024. Basarnas Banda Aceh pada 21 Maret mengevakuasi kapal yang terbalik tersebut dan berhasil menyelamatkan 69 orang. Mereka merupakan rombongan pengungsi Rohingya yang berlayar dari Bangladesh. [aa/ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG