Korban penembakan massal di sebuah konser musik di Las Vegas bertambah setidaknya 59 orang dan 527 orang terluka.
Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Stephen Paddock yang berusia 64 tahun dan tinggal di Mesquite, Nevada, menembaki penonton pada konser musik Country yang berjumlah sekitar 22.000 orang, sebelum menembak dirinya sendiri.
Paddock melepaskan tembakan dari sebuah kamar hotel di lantai 32 dari Mandalay Bay Resort and Casino, yang terletak di seberang konser yang diadakan di lapangan terbuka itu.
Jumlah awal korban tewas, yang menurut para pejabat masih bisa bertambah, sudah melampaui 49 korban tewas dalam penembakan massal di sebuah klub malam gay di Orlando, Florida pada 2016, menurut laporan kantor berita Reuters. Pelaku penembakan di Orlando berikrar setia kepada ISIS.
Sheriff Joseph Lombardo dari Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengatakan pasukan reaksi cepat SWAT menerobos kamar hotel Paddock dan menemukan dirinya sudah tewas.
Polisi menemukan19 senjata di dalam kamar hotel itu. Sebanyak 18 senapan tambahan, bahan peledak dan ribuan amunisi ditemukan di rumah Paddock di Mesquite.
Polisi dan penyelidik federal belum menemukan motif Paddock melakukan penembakan ini.
“Kami tidak tahu apa yang dipikirkan orang ini saat itu,” kata Sheriff Lombardo.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut dan mengatakan pelaku adalah salah satu dari ‘tentara’ mereka yang sudah menjadi mualaf beberapa bulan yang lalu. Biro Penyelidik Federal FBI mengatakan tidak ada bukti bahwa Paddock memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional.
Eric, saudara laki-laki Paddock juga sama bingungnya dengan polisi mengenai motif Paddock melakukan penembakan. Ia mengatakan keluarganya merasa “takut dan bingung.” [jm/fw]
