Tautan-tautan Akses

Komikus Indonesia Ikut Berkabung atas Meninggalnya Legenda Komik Stan Lee


Stan Lee menunjukkan tangannya di acara cetak tangan di bioskop TCL di Los Angeles, 18 Juli 2017.
Stan Lee menunjukkan tangannya di acara cetak tangan di bioskop TCL di Los Angeles, 18 Juli 2017.

Meninggalnya legenda komik Marvel sekaligus pencipta karakter superhero ikonik, Stan Lee, telah menimbulkan duka mendalam di hati para fans, termasuk para komikus Indonesia yang ikut mengenangnya lewat ilustrasi dan komik yang mereka unggah di media sosial. Siapakah tokoh superhero favoritmu?

Para penggemar komik di seluruh dunia ikut berkabung atas meninggalnya Stan Lee, legenda komik Marvel sekaligus sosok genius yang menciptakan karakter-karakter superhero ikonik, seperti Spider-Man, Iron Man, the Hulk, dan Black Panther.

Tidak hanya ide-ide fantasi cemerlangnya yang telah menghasilkan karakter-karakter dengan kekuatan super tadi, tetapi Stan Lee juga kerap tampil sebagai kameo dalam film-film superhero Marvel, antara lain Ant-Man and the Wasp, Doctor Strange, dan Avengers: Age of Ultron.

Legenda komik, Stan Lee
Legenda komik, Stan Lee

Hasil-hasil karya Stan Lee tidak hanya dicintai oleh para fansnya tetapi juga menginspirasi para komikus di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Setelah mendengar kabar meninggalnya Stan Lee, komikus Mike Kusika langsung menggarap komik sebagai tanda penghargaan untuk mengenang Stan Lee, sekaligus seniman komik, Jack Kirby, yang juga telah tiada.

Bersama Stan Lee, Jack Kirby menciptakan karakter-karakter terkenal antara lain Fantastic Four, X-Men, Thor, dan Doctor Doom.

Komik daring yang diunggah lewat akun @mikekusika di Instagram sebanyak dua lembar ini menggambarkan Stan Lee dan Jack Kirby yang akhirnya bisa bertemu kembali di dunia lain.

“Kalau saya sih karena saya fans Stan Lee dan Jack Kirby juga, jadi saya membuat ceritanya ada Jack Kirbynya, karena karakter-karakter Marvel sebenarnya diciptakan Stan Lee bersama beberapa penulis dan artis juga, salah satunya yang paling besar influence-nya adalah goresan-goresan Jack Kirby,” ujar Mike Kusika saat dihubungi oleh VOA Indonesia.

Menurut Mike, Stan Lee adalah penulis yang genius.

“Karakter superhero di Marvel Universe itu rata-rata sangat membumi, manusia biasa yang punya kelemahan, kadang berbuat salah. Tapi itu yang menarik. Melihat bagaimana perjuangan karakter-karakter itu unleashed the hero within,” tambahnya.

Komikus sekaligus line artist Alti Firmansyah yang banyak terlibat dalam penggarapan komik-komik Marvel seperti “X-Men ’92,” “The Unbelievable Gwenpool,” “Thor VS Hulk,” dan serial komik “Marvel Rising," mengaku sedih mendengar kabar meninggalnya Stan Lee.

Melalui akun Instagramnya @altifirmansyah, ia menggambar sosok Stan Lee dengan pose andalan seperti Spiderman.

"Selama ini aku terlalu fokus pengen masukin unsur lokal aja di dalam komik-komik Marvelku. Jadi aku enggak pernah bikin kameo almarhum and I feel terribly bad about it," kata Alti yang pernah menggambar peta Indonesia di badan Deadpool untuk salah satu komik dimana ia ikut terlibat dalam penggarapannya.

Bagi Alti, dunia komik tidak akan seperti sekarang tanpa adanya seorang Stan Lee.

Alti Firmansyah, komikus Indonesia yang terlibat dalam penggarapan komik produksi Marvel dan "Goliath Girls." (Dok: Alti Firmansyah)
Alti Firmansyah, komikus Indonesia yang terlibat dalam penggarapan komik produksi Marvel dan "Goliath Girls." (Dok: Alti Firmansyah)

"Enggak bakal tercipta dunia komik sedemikian luas dan kompleks. Lengkap dengan jalan cerita dan variasi karkater-karakternya yang mana sampai detik ini bisa memicu para artist untuk terus berkreasi, mengembangkan ide dan meneruskan keajaiban dan dinamisnya dunia yang telah diciptakan Stan Lee," lanjutnya.

Saat mendapat berita mengenai meninggalnya Stan Lee, komikus Iskandar Salim langsung berniat untuk membuat tribute art, mengingat kreasi Stan Lee sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Karya seni tersebut ia unggah lewat akun miliknya di Instagram @komikfaktap.

"Saya menggambarkan seorang anak laki-laki memakai topeng Spider-Man dengan pose khasnya. Di belakangnya adalah Stan Lee dengan gaya menembakkan jaring laba-laba. Selain nostalgia, juga seolah-olah ingin mengatakan, "never stop playing and having fun", berapa pun usia kita," jelas Iskandar saat menggambarkan hasil kreasinya kepada VOA Indonesia.

Iskandar mengaku bahwa Spider-Man adalah idolanya karena penampilannya yang unik dan berbeda.

"Saya ingat bagaimana saya bergaya Spider-Man memanjat tembok koridor rumah dengan gaya kayang, di bawahnya ada kasur untuk menahan jatuh. Juga menaiki atap rumah membayangkan diri sebagai seorang superhero, sampai saya diadukan kenalan orang tua," lanjut pecinta karakter Spider-Man ini.

Selebriti papan atas Hollywood, terutama mereka yang pernah memerankan tokoh superhero ikut mengenang Stan Lee di media sosial.

Lewat Twitter, aktor Hugh Jackman yang memerankan tokoh Wolverine mengunggah fotonya bersama Stan Lee.

“Kami telah kehilangan sosok genius yang kreatif. Stan Lee adalah perintis dunia superhero. Saya bangga bisa menjadi bagian kecil dari warisannya dan bisa membantu memerankan salah satu karakter ciptaannya,” cuitnya.

Pemeran tokoh Captain America, Chris Evans mengatakan sosok Stan Lee telah menginspirasi banyak orang.

“Tidak akan ada lagi sosok seperti Stan Lee. Selama puluhan tahun ia memberi generasi tua dan muda petualangan, pelarian, hiburan, rasa percaya diri, inspirasi, kekuatan, persahabatan dan kebahagiaan. Dia menggambarkan cinta dan kebaikan dan akan meninggalkan kenangan di kehidupan banyak orang. Excelsior!!" ujarnya lewat Twitter.

Lantas, apa sebenarnya arti kata “Excelsior” yang adalah moto yang andalan Stan Lee? Kata ini diambil dari bahasa latin yang menginspirasi orang untuk terus maju dan menggapai yang lebih tinggi.

Moto ini pertama kali ia lontarkan pada pertengahan tahun 1960an, saat masih mengisi kolom di Atlas Comics, sebelum Marvel Comics beroperasi.

Kata “Excelsior” dipilih oleh Stan Lee karena gerah dengan para kompetitornya yang selalu meniru slogan-slogan yang selalu ia tulis di akhir kolomnya.

Stan Lee memang telah tiada. Namun, para superhero hasil karyanya akan terus menginspirasi generasi muda untuk terus berkreasi, berkarya dan mengejar cita-cita. Excelsior!

XS
SM
MD
LG