Tautan-tautan Akses

Kisah Afrika di Panggung Broadway


Catholic Sorbs, wearing traditional costumes, take part in the annual Corpus Christi Mass in Crostwitz, Germany.
Catholic Sorbs, wearing traditional costumes, take part in the annual Corpus Christi Mass in Crostwitz, Germany.

Rebecca Taichman menyutradarai salah satu sandiwara Danai Gurira yang kini sedang dipertunjukkan di New York, sebuah drama komedi off-Broadway berjudul Familiar.

Setiap minggu, Danai Gurira membunuh satu, dua atau bahkan sepuluh zombie dalam serial TV "Walking Dead". Kalau tidak sedang memburu zombie, aktris yang dibesarkan di Zimbabwe itu disibukkan dengan kegiatan lain. Dia baru saja selesai memerankan ibu penyanyi rap Tupac Shakur dalam sebuah film baru. Dan dia juga sibuk dalam dua sandiwara di New York, bukan sebagai pemain melainkan penulis.

Danai Gurira lahir di Iowa dari orangtua asal Zimbabwe, dan keluarganya pindah kembali ke Harare ketika dia berusia lima tahun. Gurira kembali ke AS untuk kuliah dan menetap. Dia sering menyebut dirinya sendiri sebagai Zimerican. “Saya selalu berada dalam budaya campuran,” katanya.

Keunikan itu justru membuatnya cocok untuk menceritakan kisah dari kedua sisi Atlantik. Rebecca Taichman menyutradarai salah satu sandiwara Gurira yang kini sedang dipertunjukkan di New York, sebuah drama komedi off-Broadway berjudul Familiar.

“Dia didorong oleh sesuatu yang sangat berarti. Dia sangat terdorong untuk menceritakan kisah tentang Afrika di panggung Amerika,” kata Rebecca Taichman.

Familiar berlatarbelakang di Minnesota, dimana seorang puteri sulung dari orangtua Zimbabwe akan menikah dengan seorang laki-laki kulit putih. Gurira mengatakan kisahnya terinspirasi dari pengamatannya sendiri.

“Saya sedang berada di sebuah resepsi perkawinan dan saya terheran-heran dengan keanehan keluarga saya, termasuk saya sendiri. Dan saya tahu saya harus menulis tentang itu,” imbuh Gurira.

Kemudian dia menyelami bentrokan budaya antara tradisi Amerika dan Afrika.

Sementara sebagian gambaran dalam Familiar mungkin cukup umum bagi penonton AS, lain halnya dengan Eclipsed, debut Gurira di Broadway. Dia terinspirasi untuk menulis tentang itu setelah membaca sebuah artikeldi harianNew York Times mengenai perang saudara di Liberia dan sejumlah perempuan muda yang ikut bertempur.

“Mereka adalah perempuan berusia sekitar 22 atau 23 tahun yang mengenakan celana jins dan atasan ketat, terlihat keren, kemudian membawa senapan AK-47 besar di punggung mereka,” jelas Gurira.

Beberapa tahun kemudian, dia pergi ke Liberia dan bertemu dengan banyak perempuan bekas tentara, budak seks dan juru runding dan membuat sandiwara berdasarkan kisah mereka.

Aktris pemenang Academy Award Lupita Nyong'o memerankan seorang remaja 15 tahun, ditangkap oleh pemberontak, dan berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi yang sulit. Nyong'o mengatakan remaja perempuan itu terus menerus jadi korban perkosaan oleh seorang komandan tentara, dan berpikir bisa menemukan kebebasan di dalam tentara pemberontak.

“Remaja perempuan sangat terpukul karena perang. Dia masuk ke dunia yang berbeda dan berupaya mencari tahu aturan mainnya. Dan dia harus membuat banyak pilihan mengenai bagaimana untuk bertahan,” kata Lupita Nyong'o.

Eclipsed mencatat sejarah Broadway. Itu adalah pertama kalinya sebuah produksi menampilkan semua pemain perempuan berkulit hitam serta sutradara perempuan kulit hitam dan ditulis oleh seorang perempuan. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG