Tautan-tautan Akses

Khamenei: Iran akan Pertahankan Hak Miliki Tenaga Nuklir


Ayatollah Ali Khamenei memberikan pidato di depan pasukan paramiliter Iran 'Basij' di Teheran hari Rabu (20/11).
Ayatollah Ali Khamenei memberikan pidato di depan pasukan paramiliter Iran 'Basij' di Teheran hari Rabu (20/11).

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei hari Rabu (20/11) mengatakan, negaranya tidak akan mundur dalam mempertahankan hak memiliki tenaga nuklir.

Pemimpin agung Iran mengatakan negaranya tidak akan mundur dalam mempertahankan hak memiliki tenaga nuklir, sementara para juru runding Iran dan enam negara berpengaruh hari Rabu kembali bertemu di Jenewa.

Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, “Saya berkeras bahwa harus ada dukungan bagi para pejabat dan pemerintah kita. Saya mendukung mereka dalam tanggung jawab urusan dalam negeri maupun luar negeri. Itu adalah kewajiban kita. Saya berkeras bahwa hak bangsa Iran harus dipertahankan, termasuk hak memiliki tenaga nuklir.”

Ayatollah Ali Khamenei hari Rabu (20/11) berkata kepada sekelompok milisi di Teheran ia menetapkan “garis merah” yang tidak boleh dilewati untuk para juru runding itu, tetapi juga bahwa Iran ingin bersahabat terhadap semua negara termasuk Amerika.

Presiden Amerika Barack Obama hari Selasa mengimbau sejumlah tokoh Kongres Amerika agar menunda penerapan sanksi-sanksi tambahan atas Iran. Ia mengatakan penting untuk menunggu dan melihat apakah republik Islam itu serius mencapai kesepakatan dengan dunia Barat.

“Yang kami katakan; baik kepada Israel, para anggota Kongres, dunia internasional dan juga Iran; mari lihat, mari kita uji gagasan bahwa dalam enam bulan mendatang kita bisa menyelesaikan hal ini secara diplomatik sambil mempertahankan kerangka sanksi yang penting … dan sebagai presiden Amerika, saya tetap memiliki semua pilihan guna mencegah Iran membuat senjata nuklir. Saya rasa itu adalah sesuatu yang patut diuji,” kata Obama.

Tetapi Presiden Obama mengatakan sebuah kesepakatan mungkin belum bisa tercapai setelah putaran terbaru negosiasi tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif hari Selasa (19/11) tampil dalam sebuah video di situs YouTube, dan mengulangi pernyataan bahwa Iran mempunyai hak untuk memperkaya uranium.

Javad Zarif mengatakan, “Saya berangkat ke Jenewa dengan tekad untuk mencapai kesepakatan pada akhir putaran ini. Saya yakin bahwa, dengan niat politik yang cukup, kita akan bisa meraih kemajuan dan bahkan mencapai kesepakatan.”

Pengayaan uranium penting untuk membangkitkan listrik dan riset kesehatan – dua hal yang menurut Iran adalah tujuan program nuklirnya. Tetapi jika dilakukan sampai ke tingkat ekstrim, pengayaan bisa menghasilkan uranium yang bisa dijadikan senjata.
XS
SM
MD
LG