Tautan-tautan Akses

Kerangka Manusia Pertama Kali Ditemukan “Pompeii Maya,” El Salvador


Pemandangan situs arkeologi Joya de Ceren, pemukiman manusia dari periode klasik antara 300 dan 950 BC, di San Juan Opico, sekitar 43 km dari San Salvador, 18 Mei 2010.
Pemandangan situs arkeologi Joya de Ceren, pemukiman manusia dari periode klasik antara 300 dan 950 BC, di San Juan Opico, sekitar 43 km dari San Salvador, 18 Mei 2010.

Sisa-sisa manusia telah ditemukan untuk pertama kalinya di El Salvador Joya de Ceren, sebuah kota yang dikubur oleh letusan guung berapi lebih dari 1.400 tahun lalu, kata Kementerian Kebudayaan El Salvador, pada Kamis (22/11), seperti dilansir oleh kantor berita AFP.

Lokasi arkeologi ini kerap dijuluki “Pompeii Maya.”

Kerangka, yang kondisinya buruk, ditemukan pada awal November, terkubur bersama dengan pisau obsidian di situs arkeologi Warisan Dunia UNESCO yang terletak 35 km sebelah utara Ibu Kota San Salvador. Pisau obsidian adalah pisau dari batuan vulkanis.

Orang tersebut “mungkin tinggal di kota, namun tidak terbunuh oleh letusan” dari gunung berapi Loma Caldera, kata arkeolog, Michelle Toledo, seperti yang dikutip dari kantor berita AFP.

Toledo menambahkan bahwa para peneliti percaya bahwa kerangka itu berasal dari periode Klasik Akhir Mesoamerika karena kehadiran tephra putih halus, yang dikenal sebagai “Tierra Blanca Joven” (bumi putih muda) yang dihasilkan dari letusan gunung berapi sekitar 535 M. Tephra adalah materi yang terlontar dari gunung berapi.

Letusan mematikan dari gunung berapi Loma Caldera menghancurkan banyak situs kaum Maya dan membentuk Danau Ilopango dengan luas 72 km persegi.

Sisa-sisanya adalah yang pertama ditemukan dalam lebih dari 40 tahun penggalian.

Seperti Pompeii dan Herculaneum di Italia, sisa Joya de Ceren ditemukan dalam kondisi yang sangat bagus, hingga gambaran langka ke dalam cara hidup suku Maya termasuk ritual, pertanian, perdagangan, pemerintahan dan kebiasaan makan. [vp/ft]

XS
SM
MD
LG