Tautan-tautan Akses

Kemungkinan Pemerkosaan Nora Anne Quorin Tak Sepenuhnya Bisa Dikesampingkan


Foto Nora Anne Quoirin saat masih dalam pencarian, dipasang di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, 8 Agustus 2019. (AP Photo/Lai Seng Sin)
Foto Nora Anne Quoirin saat masih dalam pencarian, dipasang di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, 8 Agustus 2019. (AP Photo/Lai Seng Sin)

Seorang ahli patologi Inggris mengatakan, Senin (30/11), tidak ada bukti positif bahwa seorang remaja Inggris yang ditemukan tewas tahun lalu di dekat sebuah resor hutan Malaysia mengalami serangan seksual, tetapi ia tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan itu karena jasad korban yang sudah membusuk dengan parah.

Nathaniel Cary, ahli patologi forensik yang melakukan otopsi kedua pada tubuh Nora Anne Quorin di Inggris, mengatakan, ia sepakat dengan temuan Malaysia bahwa remaja keturunan Perancis dan Irlandia tersebut meninggal karena pendarahan usus akibat kelaparan dan stres.

Tetapi ia juga mengatakan kepada tim penyelidik Malaysia bahwa ia tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa remaja itu mengalami serangan seksual. Ia mengatakan kondisi jasad korban yang telah sangat membusuk mempersulit usaha mencari jejak sperma atau DNA orang asing pada tubuh Nora.

“Saya kira kita dapat mengesampingkan kemungkinan adanya trauma yang sangat serius pada alat kelamin ... tetapi saya tidak dapat mengecualikan trauma minimal karena dekomposisi mengaburkan kemungkinan itu,” kata Cary dari Inggris. “Kesulitan di sini adalah karena masalah dekomposisi, bukti forensik sulit diperoleh sampai batas tertentu.”

Nora menghilang dari tempat menginap keluarganya di resor ramah lingkungan bernama Dusun di negara bagian Negeri Sembilan pada 4 Agustus 2019, sehari setelah keluarganya tiba untuk berlibur. Setelah pencarian besar-besaran, tubuhnya ditemukan pada 13 Agustus di pinggir sungai di perkebunan kelapa sawit sekitar 2,5 kilometer dari resor itu.

Nora hanya mengenakan celana dalam saat ia dinyatakan hilang, tapi jasadnya ditemukan telanjang. Tidak jelas apa yang terjadi dengan pakaian dalamnya, tetapi polisi mengatakan otopsi tidak menunjukkan tanda-tanda ia mengalami serangan seksual. Polisi juga mengatakan kepada tim penyelidik bahwa hasil investigasi mereka tidak menunjukkan adanya aktivitas kriminal atau indikasi penculikan terhadap Nora. Polisi yakin ia memanjat ke luar jendela sendirian.

Keluarganya percaya Nora diculik karena dia menderita cacat mental dan fisik sehingga tidak bisa pergi sendirian.

Cary mengatakan otopsi Malaysia telah dilakukan secara menyeluruh tetapi tetap sulit untuk memastikan “dalam keadaan apa kematian terjadi” karena parahnya tingkat pembusukan.

Ia setuju dengan pengacara keluarga Nora bahwa DNA orang asing, jika ada, juga bisa hilang saat kaki dan tangan Nora terendam dalam air selama beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.

Ditanya oleh pengacara keluarga, Cary setuju bahwa ia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa jenazah Nora telah sengaja ditempatkan di sana setelah kematiannya, mengingat bahwa tim SAR sebelumnya telah melakukan pencarian di lokasi itu. Ia juga setuju tidak ada bukti Nora terjatuh meskipun fisiknya cacat.

Namun, Cary mengatakan banyaknya luka dan goresan di tubuh Nora mengindikasikan remaja itu telah bergerak melalui semak-semak yang lebat. Luka di telapak kakinya juga “tidak sepele,'' ujarnya. Orang tua Nora telah mengatakan pada tim penyelidik bahwa mereka melihat kaki Nora sepertinya tidak terlalu rusak ketika mereka mengidentifikasi jasadnya.

Dalam gambar dari video yang dirilis oleh Pengadilan Malaysia ini, Nathaniel Cary, ahli patologi forensik (kanan bawah) mengangkat tangannya untuk mengucapkan sumpah sebelum memberikan kesaksian yang disampaikan dari Inggris, dalam pemeriksaan virtual Malaysia, Senin, 30 November, 2020. (Pengadilan Malaysia melalui AP)
Dalam gambar dari video yang dirilis oleh Pengadilan Malaysia ini, Nathaniel Cary, ahli patologi forensik (kanan bawah) mengangkat tangannya untuk mengucapkan sumpah sebelum memberikan kesaksian yang disampaikan dari Inggris, dalam pemeriksaan virtual Malaysia, Senin, 30 November, 2020. (Pengadilan Malaysia melalui AP)


“Saya tidak melihat alasan untuk membantah temuan (Malaysia), meskipun seperti saya, ahli patologi Malaysia jelas mengalami kesulitan penyelidikan karena jasad korban yang telah sangat membusuk,'' tambahnya.

Orang tua Nora dalam kesaksian mereka sebelumnya telah berbicara panjang lebar tentang cacat yang diderita anak mereka, dan mengatakan bahwa Nora tidak akan memiliki stamina atau naluri untuk bertahan hidup di hutan sendirian.

Penyelidikan dilakukan melalui konferensi video karena pandemi virus corona. Penyelidikan itu diperkirakan akan selesai bulan depan tetapi keputusan pengadilan kemungkinan baru akan dijatuhkan tahun depan.

Keluarga Quoirin menggugat pemilik resor atas tuduhan kelalaian. Mereka mengatakan dalam gugatan mereka bahwa tidak ada keamanan di resor itu dan bahwa jendela dengan pengait rusak ditemukan terbuka pada pagi hari ketika Nora menghilang. [ab/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG