Tautan-tautan Akses

Kasus Varian Omicron Melonjak di AS, CDC Perbarui Prokes


Seorang nakes mengenakan masker N95 di tengah pandemi COVID-19 di New York, 1 April 2020. (Bryan R. Smith / AFP)
Seorang nakes mengenakan masker N95 di tengah pandemi COVID-19 di New York, 1 April 2020. (Bryan R. Smith / AFP)

Penelitian menunjukkan virus corona varian omicron menyebar lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya. Sejumlah pakar memperingatkan kemungkinan lebih banyak mutasi virus corona. Sementara infeksi omicron melonjak di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden berjanji pemerintah akan menyediakan satu miliar alat tes COVID-19 termasuk "masker berkualitas tinggi" secara gratis bagi warga Amerika.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini merilis panduan (prokes) terbaru terkait masker untuk melindungi diri dari COVID-19. Fasilitas alat pelindung diri (APD) di Paterson, New Jersey, memproduksi masker N95, yang dinilai sebagai alat perlindungan pernafasan utama terhadap infeksi virus corona. Namun, berbicara pada acara di televisi ABC "This Week," pejabat kesehatan publik tertinggi AS Dr. Vivek Murthy, melanjutkan dorongan pemerintahan Joe Biden untuk vaksinasi sebagai perlindungan utama.

“Tujuan vaksinasi, tugas terpenting vaksin adalah menyelamatkan nyawa dan menghindari rawat inap di rumah sakit. Dengan demikian, vaksin bermanfaat dan berfungsi dengan baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa banyak orang memiliki kasus dengan gejala ringan atau tanpa gejala, adalah mereka yang dites positif meskipun telah divaksinasi atau mendapatkan booster. Namun perlu diingat bahwa yang sering dicegah adalah infeksi yang lebih parah.”

Dr. Vivek Murthy dalam pengarahan harian di Gedung Putih, Washington, 15 Juli 2021. (AP Photo/Susan Walsh)
Dr. Vivek Murthy dalam pengarahan harian di Gedung Putih, Washington, 15 Juli 2021. (AP Photo/Susan Walsh)

Murthy menguraikan bahwa data menunjukkan tingkat kemanjuran yang kuat untuk vaksinasi meskipun sekitar 20 persen kemungkinan infeksi bagi mereka yang telah divaksinasi dan mendapatkan suntikan booster. Pemerintahan Biden menghadapi kritikan karena tidak mendapatkan cukup masker dan alat pengetesan pada saat omicron menyebar ke seluruh negeri.

“Ketika omicron datang, itu menimbulkan lonjakan permintaan yang luar biasa. Itu sebabnya AS, Inggris, dan negara-negara lain mendapati negara mereka tanpa pengetesan sebanyak yang mereka butuhkan. Namun kita menambahkan lokasi-lokasi pengetesan,” jelasnya.

Dr Murthy mengatakan pemerintah AS mengawasi peningkatan delapan kali lipat dalam pengetesan antara bulan Desember dan Januari. Beberapa kritikus mengatakan itu tidak cukup.

Mantan Penasihat Keamanan Dalam Negeri Presiden Donald Trump, Tom Bossert, di Gedung Putih, Washington, 31 Agustus 2017. (AFP)
Mantan Penasihat Keamanan Dalam Negeri Presiden Donald Trump, Tom Bossert, di Gedung Putih, Washington, 31 Agustus 2017. (AFP)

Mantan penasihat keamanan dalam negeri Presiden Donald Trump, Tom Bossert, kepada ABC “This Week” mengatakan langkah pemerintahan Biden itu terlambat.

“Pemesanan alat tes terlalu sedikit sehingga kapasitas pengetesan terus tertinggal pada setiap gelombang infeksi. Ini terlalu sedikit dan sangat terlambat tapi patut diperhatikan untuk gelombang berikutnya. Terlalu sedikit perlengkapan perawatan yang dipesan dan belum ada rencana distribusi dan pengiriman global untuk vaksin. Jadi, banyak hal yang perlu dikerjakan,” jelas Tom.

Kasus Varian Omicron Melonjak di AS, CDC Perbarui Prokes
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:22 0:00

Bossert menambahkan warga Amerika yang lelah menghadapi pandemi harus tetap waspada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini melaporkan 15 juta kasus baru COVID-19 dalam satu minggu, naik 55 persen dari angka sebelumnya. Di AS sendiri terjadi hampir 800.000 infeksi baru setiap hari. CDC belum merekomendasikan penggunaan masker N95 secara nasional, akan tetapi surat kabar Washington Post melaporkan CDC sedang mempertimbangkan panduan yang diperbarui. [mg/ka]

XS
SM
MD
LG