Pemerintah Kanada sedang mempertimbangkan sebuah aturan yang akan melarang pelaku poligami berimigrasi ke negara itu.
“Undang-undang Toleransi Nol bagi Praktik Budaya Barbar” diusulkan pemerintah kepada Senat Kanada, Rabu (5/11). Dalam sebuah pernyataan daring, Menteri Imigrasi Chris Alexander mengatakan, RUU itu mengirim "sebuah pesan kuat: perkawinan dini dan kawin paksa, yang berpangkal pada kekerasan dan praktik poligami tidak akan ditolerir di Kanada."
Jika parlemen menyetujui RUU tersebut, UU tadi akan menjadi bagian dari perangkat peraturan imigrasi yang akan mengizinkan pihak berwenang mendeportasi penduduk sementara dan penduduk tetap, yang mempraktikkan poligami di Kanada – tanpa perlu adanya pembuktian telah terjadi tindak kejahatan.
Menurut Menteri Imigrasi Alexander, sedikitnya ratusan kasus imigrasi yang dapat terimbas oleh peraturan tersebut. Legislasi tersebut juga akan melarang kawin paksa, memberlakukan usia minimum perkawinan 16 tahun dan membatasi kemungkinan pembelaan dalam apa yang disebut pembunuhan demi mempertahankan "martabat" dan pembunuhan terhadap pasangan hidup.
