Tautan-tautan Akses

Jumlah Kasus Penyakit Paru-paru di AS Terkait Rokok Elektrik Naik


Devin Lambert, manajer toko rokok elektrik Good Guys Vape, menunjukkan keahlian menggunakan rokok elektrik, Biddeford, Maine, 3 September 2019. (Foto: Associated Press)
Devin Lambert, manajer toko rokok elektrik Good Guys Vape, menunjukkan keahlian menggunakan rokok elektrik, Biddeford, Maine, 3 September 2019. (Foto: Associated Press)

Epidemi penyakit paru-paru yang parah terkait kebiasaan mengisap rokok elektrik meningkat, kata pejabat federal AS. Mereka masih berusaha menemukan penyebab dari epidemi ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan sampai Kamis (26/9), terdapat 805 kasus yang dikonfirmasi atau dicurigai sebagai penyakit paru-paru terkait vaping di 46 negara bagian dan Virgin Islands. Jumlah itu naik sebanyak lebih dari 200 minggu lalu. Sudah dua belas kematian dilaporkan.

Banyak korban mengatakan, mereka menggunakan produk vaping yang mengandung THC, sebuah unsur dalam marijuana yang menyebabkan efek mabuk. Tetapi korban lainnya mengatakan mereka hanya mengisap nikotin.

CDC mendesak masyarakat agar menghentikan kebiasaan mengisap rokok elektrik, tetapi beberapa negara bagian sedang menunggu pihak pemerintah federal untuk mengambil langkah yang lebih tegas.

Massachussetts pada minggu ini menjadi negara bagian pertama yang melarang semua penjualan rokok elektrik baik secara online maupun eceran. Larangan itu berlaku sementara selama empat bulan. Negara bagian lain telah menghentikan penjualan produk vaping yang diberi perisa buah atau permen untuk menggaet perokok muda.

Produsen rokok eletrik terbesar, JUUL, mengumumkan akan menghentikan pengiklanan produk ini. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG