Tautan-tautan Akses

Jumlah Anak Perempuan “Tak Diinginkan” di India Capai 21 Juta Orang


Anak-anak perempuan di Bihar, India timur, berangkat ke sekolah dengan bersepeda (foto: ilustrasi).
Anak-anak perempuan di Bihar, India timur, berangkat ke sekolah dengan bersepeda (foto: ilustrasi).

Pemerintah India hari Senin (29/1) mengatakan ada 21 juta anak perempuan yang “tidak diinginkan” di seluruh negara itu, karena banyak keluarga di seluruh kelompok sosial dan ekonomi lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan.

Dalam laporan survei ekonomi tahunannya, pemerintah India menyalahkan aborsi berbasis gender illegal dimana 940 anak perempuan digugurkan dalam tiap kelahiran 1.000 anak laki-laki, demikian menurut data sensus terbaru.

“Keluarga yang telah memiliki anak laki-laki cenderung tidak mau punya anak lagi dibanding keluarga yang memiliki anak perempuan. Ini menunjukkan orang tua yang menggunakan rumus “baru berhenti punya anak setelah lahir anak laki-laki,” demikian petikan laporan tersebut.

Tekanan terhadap pasangan – khususnya perempuan – untuk memiliki anak laki-laki dibanding anak perempuan sangat kuat, terutama di masyarakat pedesaan dimana anak perempuan seringkali hanya berpendidikan rendah dan dinikahkan pada usia dini.

Namun laporan itu menunjukkan bahwa preferensi gender juga terlihat pada beberapa keluarga kaya, yang seringkali lebih memilih anak laki-laki untuk mengambilalih bisnis keluarga atau mewarisi properti, walaupun anak perempuan secara hukum bisa melakukan hal itu.

Preferensi itu telah menyebabkan adanya 21 juta anak perempuan yang “tidak diinginkan” di India, banyak diantaranya hanya mendapatkan lebih sedikit makanan dan pendidikan dibanding saudara laki-laki mereka. [em/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG