Tautan-tautan Akses

Jokowi: Tak Ada yang Namanya TNI-Polri Itu Berpolitik


Presiden Joko Widodo mengikuti buka puasa bersama dengan pimpinan dan jajaran TNI-Pori di Cilangkap, Selasa (5/6). (Courtesy: Setpres RI)
Presiden Joko Widodo mengikuti buka puasa bersama dengan pimpinan dan jajaran TNI-Pori di Cilangkap, Selasa (5/6). (Courtesy: Setpres RI)

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa TNI-Polri sedianya tidak berpolitik. Hal ini ditegaskannya ketika menjawab pertanyaan wartawan seusai buka puasa bersama dengan keluarga besar TNI, Polri dan masyarakat di Mabes TNI Cilangkap hari Selasa (5/6).

“Tidak ada yang namanya TNI-Polri itu politik. Enggak boleh ke mana-mana, sudah jelas. Saya tekankan berkali-kali kepada Panglima, Kapolri semuanya selalu saya tekankan. Politik TNI dan Polri adalah politik untuk negara. Negara itu siapa? Rakyat, pemerintah yang sah," ujar presiden.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyinggung sejumlah aksi terorisme yang terjadi sebelum bulan Ramadhan dan menelan korban jiwa dan luka-luka.

“… Kita bersyukur TNI dan Polri solid bersatu dalam menjaga negara, rakyat, bangsa dan melawan terorisme. Kita menjadi tenang semuanya kalau TNI dan Polri solid,” tambahnya. Jokowi juga merujuk pada sambutan pimpinan kedua unsur penegak hukum itu dalam buka puasa bersama tersebut.

Panglima TNI dan Kapolri Tekankan Sinergi Antar Kedua Badan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian dalam sambutan yang disampaikan secara terpisah memang menekankan perlunya upaya meningkatkan sinergi antara kedua badan itu, diawali dengan merujuk pada buka puasa bersama tersebut.

“Selain untuk lebih memaknai bulan suci Ramadhan, sesungguhnya juga untuk meningkatkan sinergi TNI-Polri,” ujar Panglima TNI.

Kapolri Tito Karnavian merinci lebih jauh sinergi yang dimaksud dengan mengatakan, “Kapolri, Panglima serta jajaran dan pejabat utama telah melaksanakan kegiatan pemantauan bersama di sejumlah wilayah untuk pengamanan pilkada serendak, sekaligus safari Ramadan bersama untuk mendekatkan unsur Polri, TNI, dan masyarakat.”

Kedua pejabat juga menyebut berbagai tantangan yang kian rumit, antara lain intoleransi, radikalisme, dan ancaman terorisme.

Presiden Umumkan Kenaikan Tunjangan Kinerja TNI-Polri Hingga 70 Persen

Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo juga mengumumkan kenaikan tunjangan kinerja TNI dan Polri hingga 70 persen, yang akan diberikan pada Juli mendatang.

"Sudah diterima THR? Kemudian ditunggu lagi Juli nanti ada gaji ketigabelas. Selain itu saya umumkan mengenai kenaikan tunjangan kinerja, yang juga akan diberikan bulan Juli. TNI dan Polri semuanya naik 70 persen,’’ ujar Jokowi yang disambut dengan tepuk tangan.

Jokowi menampik asumsi bahwa kenaikan tunjangan kinerja bagi TNI dan Polri itu sebagai kebijakan politis. [em/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG