Tautan-tautan Akses

Jerman Tandai 100.000 Korban Meninggal Akibat COVID-19


Seorang petugas medis dan beberapa warga tampak menunggu di pasar natal di Offenbach, Jerman, pada 24 November 2021, untuk mendapatkan vaksin COVID-19. (Foto: AP/Michael Probst)
Seorang petugas medis dan beberapa warga tampak menunggu di pasar natal di Offenbach, Jerman, pada 24 November 2021, untuk mendapatkan vaksin COVID-19. (Foto: AP/Michael Probst)

Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut Kamis (25/11) sebagai “hari yang sangat menyedihkan” dan mendukung seruan pembatasan aktivitas yang lebih ketat, setelah negara itu mencatat 100.000 korban meninggal akibat COVID-19 sejak pandemi tiba pada Maret 2020.

Badan pengendalian penyakit di Jerman mengatakan pihaknya mencatat 351 kematian terkait virus corona dalam 24 jam terakhir ini saja, menambah jumlah korban meninggal menjadi 100.119 orang.

Di Eropa, Jerman merupakan negara kelima yang melampaui angka itu setelah Rusia, Inggris, Italia dan Prancis.

“Tentu saja ini merupakan hari yang sangat menyedihkan, kita berbelasungkawa dengan meninggalnya 100.000 orang karena virus corona,” ujar Merkel dalam konferensi pers di Berlin.

“Dan sayangnya, saat ini ada lebih dari 300 kematian menambah jumlah itu setiap hari.”

Pemimpin yang sudah berkuasa di Jerman selama 16 tahun dan kini menjabat sebagai “caretaker” hingga penggantinya dilantik, mengingatkan bahwa ratusan kematian lainnya membayangi.

“Kematian ini terkait sangat erat dengan jumlah perebakan yang terjadi,” ujarnya. “Kita tahu bahwa rata-rata orang tidak dapat bertahan dari penyakit ini.”

Seorang penghuni panti jompo tampak bereaksi ketika ia menerima suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, pada 27 Desember 2020. (Foto: AP)
Seorang penghuni panti jompo tampak bereaksi ketika ia menerima suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, pada 27 Desember 2020. (Foto: AP)

The Robert Koch Institute, badan federal yang mengumpulkan data dari sekitar 400 kantor kesehatan regional, mengatakan Jerman membuat rekor kasus terkonfirmasi setiap hari, yaitu sebanyak 75.961 kasus, dalam 24 jam terakhir ini. Sejak wabah merebak, ada lebih dari 5,57 juta kasus COVID-19 tercatat di Jerman.

“Situasi ini begitu serius karena kita masih dalam pertumbuhan eksponensial dan karena kasus-kasus orang yang jatuh sakit saat ini perlu dirawat di ruang intensif antara 10-14 hari,” ujar Merkel.

Ia menyambut pengumuman pada Rabu (24/11) oleh pemerintah baru yang akan segera menjabat bahwa mereka akan membentuk kelompok pakar permanen yang baru untuk memberi nasehat kepada para pejabat tentang bagaimana mengatasi pandemi ini.

Meskipun jumlah kasus harian lebih tinggi dibanding yang terjadi pada musim dingin tahun 2020, jumlah kematian harian lebih sedikit. Para pakar menilai hal ini disebabkan oleh vaksinasi, yang mengurangi kemungkinan sakit serius.

Namun rumah-rumah sakit telah memperingatkan bahwa kapasitas tempat tidur di unit perawatan intensif hampir habis, dengan hampir 4.000 tempat tidur sudah ditempati oleh pasien COVID-19. Sebagian rumah sakit di selatan dan timur negara itu telah mulai memindahkan pasien ke daerah-daerah lain.

Angkatan Udara Jerman telah menempatkan dua pesawat evakuasi medis khusus dalam keadaan siaga, untuk mengangkut pasien ICU ke rumah sakit di daerah-daerah yang masih memiliki tempat tidur. [em/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG