Tautan-tautan Akses

Jepang akan Kurangi Penggunaan Toilet Jongkok


Kumi Goto, karyawan perusahaan pembuat toilet papan atas di Jepang, Toto Limited, memeragakan cara menggunakan toilet dengan teknologi baru, di Tokyo, 1 Februari 2005. (Foto:dok)
Kumi Goto, karyawan perusahaan pembuat toilet papan atas di Jepang, Toto Limited, memeragakan cara menggunakan toilet dengan teknologi baru, di Tokyo, 1 Februari 2005. (Foto:dok)

Jepang meluncurkan sebuah program untuk mengganti toilet jongkok, yang banyak dipakai di Asia, menjadi toilet duduk gaya barat. Program ini adalah persiapan untuk menghadapi kedatangan jutaan turis asing menjelang Olimpiade Tokyo tahun 2020.

Jepang adalah negara yang terkenal karena kemajuan teknologi toiletnya, yang terkadang membingungkan pengunjung asing. Toilet modern di Jepang beragam, mulai dari “singgasana” yang punya pemanas, sampai bidet atau alat pembersih otomatis yang menggunakan tekanan dan suhu air yang bisa diatur.

Tapi banyak turis asing juga kaget ketika berada di tempat-tempat umum, karena banyak toilet masih model toilet jongkok.

Menurut badan pariwisata Jepang, kira-kira 40 persen toilet yang terdapat di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi turis, adalah toilet jongkok.

Karena itu pemerintah Jepang akan mengeluarkan dana kira-kira 30 persen untuk memasang toilet duduk lengkap dengan bidet.

Survei yang diadakan oleh pembuat toilet terkenal TOTO menunjukkan bahwa delapan dari 10 turis asing menginginkan toilet duduk, kata Akihito Yamakoshi, pejabat badan pariwisata pemerintah.

“Karena kami akan kedatangan 40 juta turis asing menjelang tahun 2020, kami ingin mereka menikmati kunjungan ke Jepang sebaik mungkin dan mengurangi stres yang mereka hadapi apabila perlu ke kamar kecil,” kata Yamakoshi menambahkan. [ii]

XS
SM
MD
LG