Tautan-tautan Akses

Iran: Tanker Minyak yang Diburu AS Jual Kargo


Bendera Iran berkibar di atas kapal tanker minyak Iran Adrian Darya 1, yang sebelumnya bernama Grace 1. Kapal itu sedang berlabuh setelah Mahkamah Agung Gibraltar mencabut perintah penahanan di Selat Gibraltar, Spanyol, 18 Agustus 2019.
Bendera Iran berkibar di atas kapal tanker minyak Iran Adrian Darya 1, yang sebelumnya bernama Grace 1. Kapal itu sedang berlabuh setelah Mahkamah Agung Gibraltar mencabut perintah penahanan di Selat Gibraltar, Spanyol, 18 Agustus 2019.

Sebuah tanker minyak Iran yang menjadi pusat sengketa diplomatik besar dengan AS telah menjual muatannya, melanggar sanksi-sanksi internasional, kata Iran.

"Tanker minyak Adrian Darya akhirnya berlabuh di pantai Mediterania ... dan menurunkan kargonya," kata kantor berita pemerintah Iran, IRNA, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri, Abbas Mousavi, Minggu (8/9). Dia tidak merincikan negara yang terlibat.

Tanker itu mengangkut 2,1 juta barel minyak mentah Iran.

Tanker itu tak diketahui keberadaannya pekan lalu dan terekam foto satelit di lepas pantai Suriah.

Kapal itu ditahan oleh Marinir Inggris di lepas Gibraltar pada Juli setelah diduga melanggar sanksi-sanksi Uni Eropa yang melarang penjualan minyak ke Suriah. Kapal itu ditahan di wilayah Inggris selama enam minggu dan kemudian dibebaskan, meski AS keberatan, setelah Gibraltar mengatakan telah menerima jaminan kapal itu tidak akan menuju ke negara-negara yang dikenai sanksi-sanksi Uni Eropa.

Sejak itu, AS telah memburu tanker itu, berupaya menawarkan jutaan dolar kepada kaptennya untuk menyerahkan kapal itu dan menjatuhkan sanksi kepada awaknya. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG