Tautan-tautan Akses

 Iran Tingkatkan Tekanan Menjelang Tenggat


Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di hadapan parlemen di Ibu Kota Iran, Teheran, 3 September 2019. (Foto: AFP)
Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di hadapan parlemen di Ibu Kota Iran, Teheran, 3 September 2019. (Foto: AFP)

Kantor berita resmi Iran, IRNA, Kamis (5/9), melaporkan Iran akan menghentikan komitmennya pada riset dan pengembangan dalam langkah baru untuk mundur dari kesepakatan nuklirnya pada 2015 dengan negara-negara kuat dunia.

IRNA mengatakan Kementrian Luar Negeri mengumumkan langkah rincian dalam surat Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini.

Laporan itu mengatakan rincian lebih jauh akan diumumkan kemudian. Iran memberi Eropa hingga Jumat (6/9) untuk membuat langkah-langkah guna menyelamatkan kesepakatan itu.

Iran belum mengatakan secara resmi apa yang akan dilakukannya sekarang. Namun langkah selanjutnya bisa melibatkan sentrifugal, yang mempercepat pengayaan uranium.

Pengayaan yang lebih cepat akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan Teheran untuk membuat senjata nuklir, jika ia memilih untuk melakukannya.

Badan Energi Atom Iran diperkirakan akan membuat pengumuman pada Sabtu (7/9) yang merinci langkah selanjutnya, yang dikatakan Presiden Hassan Rouhani sangat penting.

"Setiap kali Iran menjauh dari perjanjian dengan cara ini, apa yang dilakukan Iran sebenarnya menunjukkan bahwa perjanjian itu tidak berpengaruh terhadap Iran," kata Patricia Lewis dari lembaga riset Chatham House. "Dan pada kenyataannya itu menjadikan Eropa pihak yang jahat bukan yang baik."

Kesepakatan nuklir Iran mengalami gangguan sejak Amerika mundur tahun lalu, dengan alasan perjanjian itu tidak cukup keras dalam mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Amerika juga ingin menyita sebuah kapal tanker minyak Iran yang diduga melanggar sanksi dan sempat ditahan di Gibraltar dan kini diperkirakan berada di lepas pantai Suriah. [my/pp]

XS
SM
MD
LG