Tautan-tautan Akses

Iran akan Revisi Hubungan dengan IAEA


Iran melalui presiden dan duta besarnya bagi IAEA, mengatakan tidak akan mengindahkan sanksi terbaru PBB.

Iran menyatakan sedang meninjau kembali hubungannya dengan badan pemantau nuklir PBB setelah Dewan Keamanan memberlakukan sanksi babak ke empat terhadap Tehran karena program nuklirnya yang kontroversial.

Kantor-kantor berita mengutip sejumlah anggota komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen Iran yang mengatakan para legislator akan segera mulai membahas kemungkinan untuk merevisi hubungan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Sementara itu, para diplomat Uni Eropa mengatakan mereka mungkin mengambil langkah tambahan terhadap Iran, di luar sanki-sanksi baru tersebut. Pada hari Rabu, Dewan Keamanan memutuskan untuk menerapkan serangkaian sanksi ke empat terhadap Iran, dalam upaya menghambat aktifitas nuklir negara itu yang kontroversial. Batasan baru itu ditujukan pada Korps Pengawal Revolusi Iran, program misil balistik dan investasi terkait nuklir.

Iran telah menolak sanksi baru PBB yang bertujuan menghentikan program nuklir negaranya, yang kontroversial. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan resolusi yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB tidak berarti apa-apa bagi Iran.

Duta Besar Iran bagi badan pengawas nuklir PBB (IAEA), Ali Asghar Soltanieh, bersikeras Iran akan melanjutkan kegiatan pengayaan uraniumnya. Dua belas dari 15 anggota Dewan Keamanan mendukung resolusi ini, sementara Brazil dan Turki menentang dan Lebanon abstain.

Duta Besar Brazil bagi PBB Maria Luiza Ribeiro Viotti mengatakan pemerintah Brazil sangat menyesali bahwa deklarasi bersama ini tidak mendapatkan pengakuan politik sebagaimana semestinya, dan bahwa para anggota tidak mendapat cukup waktu untuk mengolahnya.

Sanksi-sanksi PBB ditujukan kepada Korps Pengawal Revolusi Iran, program misil balistik dan investasi yang berkaitan dengan nuklir. Ekspor minyak Iran tidak terpengaruh, setelah Rusia dan Tiongkok berhasil memperlunak sanksi-sanksi yang diusahakan negara-negara Barat.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan sanksi babak keempat ini adalah sanksi paling keras yang pernah dihadapi Iran, tetapi ia juga menekankan bahwa pintu masih terbuka bagi diplomasi.

XS
SM
MD
LG