Tautan-tautan Akses

Iran: Pembaruan Sanksi AS Langgar Perjanjian Nuklir


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi (Foto: dok).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi (Foto: dok).

Iran mengancam akan melakukan pembalasan setelah Senat Amerika Serikat memberikan persetujuan akhir untuk memperpanjang UU sanksi Amerika terhadap Iran.

Iran mengancam akan melakukan pembalasan setelah Senat Amerika Serikat memberikan persetujuan akhir untuk memperpanjang UU sanksi Amerika terhadap Iran yang menurut anggota parlemen dari kedua belah pihak sangat penting untuk menegakkan kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran.

"Iran telah membuktikan kepatuhan pada perjanjian internasional, tetapi juga memiliki tanggapan yang tepat untuk semua situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi. "Perpanjangan sanksi oleh Kongres AS adalah pelanggaran kesepakatan."

Ghasemi tidak secara khusus menyatakan tindakan apa yang akan diambil.

Bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dia menganggap RUU sanksi itu pelanggaran kesepakatan nuklir dan mengancam pembalasan.

"Mereka menggertak," kata pakar Timur Tengah Matius McInnis dari American Enterprise Institute yang berbasis di Washington. "Iran sangat berkomitmen pada kesepakatan itu. Mereka mengerti bahwa legislasi seperti UU Sanksi Iran telah berlaku lama. UU seperti ini kemungkinan akan diperpanjang."

Penghitungan suara Kamis (1/12) di Senat adalah 99-0, dengan senator Independen Bernie Sanders dari Vermont sebagai satu satunya yang tidak mengeluarkan suara. RUU ini disahkan di DPR dengan suara 419-1 bulan lalu.

Anggota parlemen dari kedua belah pihak berpendapat Amerika Serikat harus mempertahankan pengaruh atas Iran. [as/uh]

XS
SM
MD
LG