Tautan-tautan Akses

Iran Intensifkan Tindakan Represif untuk Gagalkan Acara Mengenang Demonstran yang Tewas


Makam Pouya Bahktiari di pemakaman Beheshe Sakineh, Karaj, Iran. (Foto: dok).
Makam Pouya Bahktiari di pemakaman Beheshe Sakineh, Karaj, Iran. (Foto: dok).

Iran meningkatkan tekanannya terhadap demonstran, Kamis (26/12), dengan membubarkan acara peringatan mengenang seorang lelaki yang tewas dalam salah satu protes antipemerintah baru-baru ini. Jalan-jalan dipenuhi oleh pasukan keamanan dan akses internet seluler ditutup.

Tindakan represif itu tampaknya dimaksudkan untuk mencegah warga Iran mengindahkan seruan para aktivis untuk mengadakan pertemuan publik pada tanggal 26 Desember, guna memperingati berakhirnya masa berkabung tradisional selama 40 hari bagi Pouya Bakhtiari, seorang korban tewas dalam protes bulan lalu. Demonstrasi di berbagai penjuru Iran yang telah berlangsung berhari-hari itu dipicu oleh keputusan pemerintah 15 November lalu untuk menaikkan harga bensin dengan tajam. Protes ini kemudian menjadi kerusuhan yang paling banyak menewaskan korban dalam beberapa dekade ini di Iran.

Sebuah video yang diterima VOA Persia memperlihatkan personel keamanan menangkapi beberapa orang di pemakaman Beheshe Sakineh di Karaj, kota di bagian utara, Kamis (26/12).

Anggota keluarga Bakhtiari telah mengimbau masyarakat dan wartawan agar bergabung bersama mereka di makamnya guna memperingati 40 hari sejak ia dibunuh dan menggunakan Instagram untuk menyebarkan ajakan itu. Mereka menyatakan Bakhtiari ditembak kepalanya pada 16 November, hari kedua protes.

Kampanye keluarga itu di media sosial untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pembunuhan Bakhtiari membuatnya menjadi salah satu korban demonstrasi yang paling banyak mendapat sorotan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG