Tautan-tautan Akses

Inspektur AS: Upaya Rekonstruksi AS di Afghanistan Gagal Capai Tujuan


John Sopko, inspektur jenderal upaya rekonstruksi Amerika di Afghanistan
John Sopko, inspektur jenderal upaya rekonstruksi Amerika di Afghanistan

Senat Amerika hari Kamis (13/2) memutuskan suatu resolusi untuk membatasi wewenang Presiden Donald Trump mengambil tindakan militer terhadap Iran tanpa persetujuan Kongres.

Senator faksi Demokrat Tim Kaine yang mensponsori resolusi itu mengatakan ia berniat mencegah keterlibatan militer Amerika lagi di Timur Tengah. Voting itu dilangsungkan sehari setelah para senator di Komite Urusan Keamanan Dalam Negeri dan Pemerintah menyimak kesaksian beberapa pejabat tentang keterlibatan Amerika di Afghanistan, yang merupakan konflik militer terlama dalam sejarah Amerika.

Beberapa senator Amerika menyimak ketika John Sopko – inspektur jenderal terkemuka bagi upaya rekonstruksi Amerika di Afghanistan – menyampaikan laporan yang suram. Amerika gagal memenuhi tujuan-tujuan utamanya dan secara keseluruhan tidak transparan, ujarnya, sebagian karena hambatan dari pihak berwenang Afghanistan; dan badan-badan Amerika berupaya menutup kegagalan dan salah manajemen itu.

“Setiap kali kita mendapati sesuatu, tampaknya akan jadi negatif. Hal itu dirahasiakan atau tidak lagi relevan,’’ kata Sopko.

Walhasil Sopko mengatakan Kongres dan rakyat Amerika tidak mendapat gambaran yang akurat tentang upaya-upaya rekonstruksi di Afghanistan.

‘’Saya tidak dapat mengatakan kepada Kongres secara terbuka bagaimana kinerja mereka dalam pelatihan. Anggaran bernilai 64 juta dolar telah digunakan untuk melatih dan membantu militer Afghanistan, dan saya tidak dapat melaporkan pada Anda atau rakyat Amerika. Hal ini sebagian karena kita mengijinkan pemerintah Afghanistan merahasiakan apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda,” tambahnya.

Richard Boucher, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Untuk Asia Selatan pada pemerintahan Bush, menggambarkan hal itu sebagai strategi yang gagal untuk membangun pemerintahan yang stabil berdasarkan pada pemahaman yang salah tentang realitas di lapangan.

“Secara keseluruhan kita gagal. Dan masih gagal membangun stabilitas karena kita gagal memberdayakan pemerintah Afghanistan untuk memberikan manfaat keberadaan pemerintah pada rakyat di tingkat lokal,” ujar Boucher.

Ketika pertarungan sengit menuju ke Gedung Putih memanas, kembali muncul diskusi soal mengakhiri keberadaan militer Amerika di Afghanistan. Dalam pidato kenegaraan tahunannya, Presiden Donald Trump berulang kali menyampaikan janjinya untuk mengakhiri perang Amerika di Timur Tengah.

Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell menyerukan kepada anggota-anggota majelis itu untuk menolak resolusi yang diajukan, dengan mengatakan “resolusi itu akan sangat membatasi fleksibilitas operasional militer Amerika untuk mempertahankan diri terhadap ancaman yang ditimbulkan Iran.” [em/lt]

XS
SM
MD
LG