Tautan-tautan Akses

Indonesia Kembali Terima 1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca


Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi massal untuk Wisata Zona Hijau di Sanur, Bali, 23 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi massal untuk Wisata Zona Hijau di Sanur, Bali, 23 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)

Indonesia kembali menerima 1,3 juta dosis vaksin AstraZeneca. Ini berarti jumlah vaksin bagian ketiga yang diterima Indonesia minggu ini dari fasilitas COVAX mencapai hampir 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Dalam jumpa pers secara virtual dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (8/5), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia kembali menerima bagian ketiga vaksin COVID-19 dari jalur multilateral fasilitas COVAX, yakni vaksin jadi AstraZeneca sebanyak 1.389.600 dosis. Dua hari sebelumnya, Indonesia telah menerima 55.300 dosis vaksin AstraZeneca.

Dengan demikian, lanjut Retno, jumlah vaksin batch ketiga yang diterima Indonesia minggu ini dari fasilitas COVAX adalah sebesar 1.444.900 dosis vaksin AstraZeneca.

Menlu RI Retno Marsudi. (Twitter/@MenluRI)
Menlu RI Retno Marsudi. (Twitter/@MenluRI)

"Total vaksin AstraZeneca dari jalur COVAX atau jalur multilateral yang telah sampai di Indonesia adalah sejumlah 6.410.500 dosis vaksin jadi. Jika kita hitung secara keseluruhan, Indonesia telah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin," kata Retno.

Jumlah sebanyak itu terdiri dari 68,5 juta dosis vaksin Sinovac, 6.410.500 dosis vaksin AstraZeneca dari jalur COVAX, dan satu juta dosis vaksin Sinopharm.

Menurut Retno, pemerintah sangat memahami upaya untuk memenuhi komitmen kesetaraan akses vaksin bagi semua negara tidak mudah, namun harus tetap diupayakan.

Usaha keras terus dilakukan oleh fasilitas COVAX yang didukung oleh GAVI, WHO, CEPI, dan bermitra dengan UNICEF untuk pemenuhan vaksin setara bagi semua negara.

Sejak awal pandemi COVID-19 Maret tahun lalu, lanjut Retno, Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua negara. Indonesia juga mendukung penghapusan hak paten vaksin COVID-19 untuk menggenjot kapasitas produksi vaksin dunia.

Retno menambahkan pada 17 Mei mendatang, COVAX AMC Engagement Group kembali akan bertemu untuk membahas situasi terkini mengenai upaya pemenuhan vaksin COVID-19 bagi semua negara.

Seorang santri Pesantren Lirboyo sedang disuntik vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca, di Kediri, Jawa Timur, 23 Maret 2021. (Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto via Reuters)
Seorang santri Pesantren Lirboyo sedang disuntik vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca, di Kediri, Jawa Timur, 23 Maret 2021. (Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto via Reuters)

Jumlah kasus COVID-19 secara global dalam dua pekan terakhir melebihi jumlah kasus selama enam bulan pertama pandemi COVID-19, yakni sebanyak 5,7 juta kasus per minggunya.

Indonesia, India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, Timor Leste, Myanmar, dan Bhutan mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu 19 persen dalam seminggu terakhir.

"Kondisi ini penting menjadi pengingat kita semua bahwa penyebaran virus ini masih terjadi di mana-mana. Kita harus terus waspada. Setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencegah peningkatan penyebaran virus COVID-19," ujar Retno.

Anggota DPR Charles Honoris menyatakan vaksinasi COVID-19 yang digalakkan pemerintah saat ini harus disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya peningkatakan kasus COVID-19 di dunia harus disikapi serius oleh pemerintah. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG