Tautan-tautan Akses

3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia


Vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jakarta, 8 MAret I2021. (Muhammad Iqbal/Antara Foto via REUTERS).
Vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jakarta, 8 MAret I2021. (Muhammad Iqbal/Antara Foto via REUTERS).

Sebanyak 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Jakarta hari Senin (26/4).

Indonesia kembali menerima pasokan vaksin COVID-19 untuk menyukseskan program vaksinasi nasional. Kali ini Indonesia menerima batch kedua dari jalur fasilitas COVAX berupa 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca, buatan Inggris.

Dalam jumpa pers saat menerima kedatangan vaksin tersebut di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (26/4), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan Indonesia malam ini menerima batch kedua dari jalur fasilitas COVAX berupa 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca.

Vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pinggiran Jakarta, 8 Maret 2021. (Muhammad Iqbal / Antara)
Vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pinggiran Jakarta, 8 Maret 2021. (Muhammad Iqbal / Antara)


Retno menambahkan pengiriman pertama vaksin multilateral lewat fasilitas COVAX telah diterima Indonesia pada 3 Maret lalu, yakni 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca.

"Dengan kedatangan batch kedua ini, maka Indonesia telah menerima vaksin AstraZeneca dari fasilitas COVAX sebesar 4.965.600 dosis vaksin jadi secara gratis. Jika kita gabungkan vaksi dari jalur multilateral dan jalur bilateral, maka sejauh ini vaksin yang telah tiba di Indonesia berjumlah 67.465.600 dosis," kata Retno.

Ditambahkannya, sejak awal pandemi COVID-19 Februari tahun lalu sampai sekarang, pemerintah Indonesia terus mengupayakan ketersediaan vaksin COVID-19 bagi kebutuhan dalam negeri sambil memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Hal ini yang mendorong Indonesia aktif terlibat dalam pembahasan mengenai vaksin COVID-19 di tingkat dunia.

Munculnya gelombang baru pandemi virus corona di sejumlah negara dan temuan varian-varian, ditambah mulai terjadinya keterlambatan pengiriman vaksin membuat Indonesia, ujar Retno, bekerja lebih keras untuk memastikan ketersediaan vaksin.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi massal untuk Wisata Zona Hijau di Sanur, Bali, 23 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi massal untuk Wisata Zona Hijau di Sanur, Bali, 23 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Nyimas Laula)

"Siang dan malam kita terus melakukan diplomasi agar kebutuhan vaksin kita tercukupi. Karena kegigihan ini, maka Indonesia sejauh ini merupakan negara ketiga dengan jumlah pemberian vaksinasi terbesar di kawasan Asia setelah RRT (Republik Rakyat Tiongkok/China) dan India," ujar Retno.

Anggota DPR Dorong Pemerintah Galakkan Kampanye Vaksinasi

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Saleh Partaonan Daulay, mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang vaksinasi karena masih banyak yang takut divaksinasi.

Pemerintah, lanjut Saleh, harus memastikan vaksin yang diberikan aman, efektif dan bisa meningkatkan imunitas masyarakat.

“Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi supaya masyarakat paham. Sampai hari ini masyarakat masih berpikiran vaksinasi belum tentu aman sehingga sebagian dari mereka belum mau divaksin,” ujarnya. [fw/em]

XS
SM
MD
LG