Seorang mantan polisi Austin, Texas, telah didakwa dengan pembunuhan pacarnya yang sedang hamil, menurut surat federal yang diungkap ke publik Rabu (2/9).
VonTrey Jamal Clark diekstradisi dari Indonesia ke Amerika Serikat. Ia tiba di bandar udara Austin Rabu malam, menurut laporan Austin American-Statesman, dan catatan menunjukkan ia dibawa ke penjara Bastrop County.
Kantor Sheriff Bastrop County dijadwalkan menggelar konferensi pers Kamis untuk membahas kasus Clark terkait kematian Samantha Dean, yang jenazahnya ditemukan bulan Februari di belakang sebuah pusat perbelanjaan yang kosong.
Dokumen penahanan federal menyatakan bahwa seorang hakim Bastrop County telah mengesahkan perintah penahanan pada 21 Juli, mendakwa Clark dengan pembunuhan kapital. Dokumen itu juga menyebutkan penahanan federal atas tindakan buron, yang dikeluarkan 24 Juli.
Clark, 32, yang terbang ke Indonesia bulan Juli, dideportasi melalui bandara Ngurah Rai di Denpasar. Ia diserahkan kepada 13 agen FBI dan diterbangkan ke Texas dengan pesawat carter khusus dari biro investigasi federal tersebut.
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali, AKBP Hery Wiyanto mengatakan Clark tiba di Indonesia tanggal 19 Juli dengan penerbangan American Airlines melalui Jakarta. Ia kemudian ditangkap di daerah Canggu, Bali, pada 30 Juli berdasarkan peringatan dari Interpol.
Hery mengatakan Clark telah berulangkali lari untuk menghindari penahanan. Ia tadinya ditangkap di sebuah hotel di daerah Kuta, tapi berhasil kabur dan menyewa vila di Canggu, tempat ia ditahan.
Dean ditemukan mati ditembak di belakang sebuah gedung kosong. Otopsi menunjukkan ia sedang hamil tujuh bulan. Perempuan berusia 29 tersebut mengkoordinir layanan korban untuk Departemen Kepolisian Kyle, yang melayani kota kecil di selatan Austin, bagian tengah negara bagian Texas.
Media di Austin telah melaporkan bahwa Clark bergabung dengan kepolisian tahun 2012 dan dipecat bulan Juli karena insubordinasi dan pengabaian tugas. Pengacaranya mengatakan dugaan terkait pekerjaannya tidak terkait penembakan dan perjalanannya ke Indonesia bukan sebuah upaya untuk melarikan diri.
