Tautan-tautan Akses

Indonesia Ajak IMF-Bank Dunia Bantu Skema Pembiayaan dan Asuransi Bencana Alam


Warga berjalan di jalan yang rusak akibat gempa besar di Pelabuhan Kayangan, Lombok, 20 Agustus 2018. (Foto: dok).
Warga berjalan di jalan yang rusak akibat gempa besar di Pelabuhan Kayangan, Lombok, 20 Agustus 2018. (Foto: dok).

Sebagai negara yang terletak di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, Indonesia kerap mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Kecuali Kalimantan, hampir tidak ada daerah di Indonesia yang tidak berpotensi diguncang bencana alam.

Kawasan berbentuk seperti tapal kuda yang mencakup wilayah sepanjang 40.000 kilometer itu membuat Indonesia sepanjang tahun 2018 ini saja sudah diguncang ratusan gempa, termasuk serangkaian gempa di Lombok Agustus lalu, disusul gempa dan tsunami di Palu akhir September lalu.

Mencermati hal ini pemerintah Indonesia sedang mempelajari penerapan skema pembiayaan dan asuransi bencana alam. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10).

Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde sampaikan bantuan sumbangan dari staf IMF yang berjumlah 2 miliar dolar untuk korban gempa di Lombok dan Palu, ketika berkunjung ke Lombok, Senin (8/10). (Foto courtesy: Menko Kemaritiman)
Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde sampaikan bantuan sumbangan dari staf IMF yang berjumlah 2 miliar dolar untuk korban gempa di Lombok dan Palu, ketika berkunjung ke Lombok, Senin (8/10). (Foto courtesy: Menko Kemaritiman)

“Saya tahu negara-negara di Amerika Latin – Chile, Kolombia, Peru, Meksiko – membuat semacam bond (obligasi.red) untuk menghadapi apa yang disebut kemungkinan probabilita terjadinya gempa bumi. Sangat relevan sekali dengan kita. Mereka baru meluncurkannya tahun 2018 ini, dibantu Bank Dunia, dan mencakup hingga 2022. Saya ingin mempelajari hal itu, bagaimana caranya, karena Indonesia negara yang sangat besar,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani : Kita Harus Kembangkan Instrumen Keuangan yang Cakup Beragam Risiko

Ditambahkannya bahwa sudah saatnya Indonesia berpikir jauh ke depan untuk tidak saja mempersiapkan sistem peringatan dini atau membantu ketika bencana terjadi, tetapi juga apa yang akan dilakukan untuk membangun kembali perekonomian pasca gempa.

“Seperti tadi pagi saya, Pak Luhut, Ibu Lagarde datang ke Lombok dan membantu masyarakat dari sisi emergency. Tapi tentu harus ada upaya untuk membangun kembali perekonomian mereka. Bagaimana kita dapat terus mengembangkan instrumen keuangan kita sehingga dapat mencover risiko yang bermacam-macam yang dihadapi masyarakat.” Sri Mulyani menyebut Maroko yang memiliki skema pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah UKM dan perumahan untuk bencana.

Beberapa pejabat Indonesia dan IMF hari Senin (8/10) mengunjungi Desa Guntur Macan, Lombok, NTB, salah satu desa terdampak gempa yang terparah pasca gempa pada Juli-Agustus lalu.
Beberapa pejabat Indonesia dan IMF hari Senin (8/10) mengunjungi Desa Guntur Macan, Lombok, NTB, salah satu desa terdampak gempa yang terparah pasca gempa pada Juli-Agustus lalu.

Luhut : Indonesia Akan Buat Logistic-Base di Beberapa Lokasi Tidak Rawan Gempa

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan hal yang sama ketika diwawancarai VOA Minggu malam (7/10). “Saya bawa kasus Palu menjadi model penanganan gempa dan pendanaannya bagaimana. Khan saya sudah pernah bilang sama kamu bagaimana kita sedang berpikir buat logistic-base di Medan, Bangka-Belitung, Surabaya, Makassar; yang gempanya kurang. Kita siapkan pendanaannya. Karena kita hidup di ring of fire, jadi tentu gempa yang besar dapat saja terjadi. Nah, kita bawa gagasan ini ke IMF-WB Meeting agar menjadi suatu model, bagaimana kita meng-asuransi-kan hal ini sehingga negara-negara maju lain yang ingin membantu, dapat membantu. Ini menjadi suatu sistem yang baru yang akan kita bahas dalam pertemuan nanti.”

Lebih jauh Luhut, yang menjadi Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, mengatakan bahwa Indonesia sudah menyiapkan anggaran untuk skema ini, “tetapi jika semua kita handle sendiri khan berat juga ke depan nanti. Jadi kita ajak negara-negara maju ikut membantu kita.” Sebelumnya Luut menyebut angka 22 triliun dalam satu tahun untuk menanggulangi bencana, atau satu persen dari APBN tahun ini.

Lagarde Ditemani Beberapa Pejabat Indonesia Datang ke Lombok

Senin pagi, Luhut bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde datang ke Desa Guntur Macan di Lombok, salah satu desa terdampak gempa yang terparah pasca serangkaian gempa Juli-Agustus lalu. “Saya datang kesini untuk menunjukkan bahwa kami tidak melupakan Lombok. Bukan karena ada gempa di Sulawesi, kami jadi lupa. Presiden juga akan disini (Lombok.red) setelah dari Bali,” ujar Luhut ketika bertemu sejumlah korban gempa.

Lagarde dalam kesempatan itu mengatakan ia membawa sumbangan sebesar dua miliar rupiah dari para karyawan IMF, untuk korban gempa di Lombok dan Palu.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menikmati jajanan khas Lombok ketika berkunjung ke Desa Guntur Macan, Lombok, Senin (8/10)
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menikmati jajanan khas Lombok ketika berkunjung ke Desa Guntur Macan, Lombok, Senin (8/10)

BNPB : Lombok dalam Masa Transisi Darurat ke Pemulihan

Badan Nasional Penanggulangan dan Bencana BNPB telah menetapkan Lombok kini berada dalam masa transisi darurat ke pemulihan. Hingga 1 Oktober 2018, 564 orang meninggal dan 1.584 orang luka-luka akibat serangkaian gempa gempa di Lombok. Sementara jumlah rumah yang rusak mencapai 167.961 rumah.

Sementara di Palu dan Donggala, sedikitnya 1.948 orang meninggal dan 10.679 luka-luka akibat gempa dan tsunami 28 September lalu. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG