Tautan-tautan Akses

Imigran Afghanistan Temukan ‘Rumah’ di Las Vegas


Papan iklan di Las Vegas Boulevard South, 9 Oktober 2017. (Foto: Reuters/Steve Marcus)
Papan iklan di Las Vegas Boulevard South, 9 Oktober 2017. (Foto: Reuters/Steve Marcus)

Las Vegas kerap disebut sebagai Sin City, atau “Kota Dosa.” Dikenal sebagai tempat orang memanjakan diri sepuas mereka.Namun sebagian imigran Afghanistan yang tinggal tenang dalam suasana religius di sana, punya pandangan berbeda mengenai salah satu kota pusat judi di AS ini.

Las Vegas Boulevard, yang juga dikenal sebagai Las Vegas Strip, membelah pusat kota Las Vegas. Ruas jalan ini terkenal oleh suasana keriaan, suasana pesta yang melingkupinya. Kasino-kasino, gedung-gedung dan hotel-hotel yang tertata rapi, berdiri di sekitar jalan ini. Berjalan-jalan di sana rasanya akan membuat kita seperti bagian dari film Hollywood.

Seorang pengunjung mengatakan bahwa tempat-tempat tersebut, kasino-kasino maupun kelab-kelab di sana memiliki kualitas terbaik.

"Sangat menyenangkan. Gaya hidup di sana cukup baik. Riuh, dan sibuk," kata seorang pengunjung.

Tetapi di luar Las Vegas Strip yang dipadati wisatawan, ada kehidupan yang berbeda di mana orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat menjalani kehidupan normal.

Gemerlap Vegas tak Ganggu kehidupan Beragama Diaspora Afghanistan. (Foto: VOA)
Gemerlap Vegas tak Ganggu kehidupan Beragama Diaspora Afghanistan. (Foto: VOA)

Ada segelintir keluarga Muslim asal Afghanistan yang bermukim di Las Vegas. Meskipun bertentangan dengan norma-norma keagamaan, Ahmad Shikib mengatakan Las Vegas masih dapat menjadi rumah bagi kehidupan tradisional dan religius.

"Keluarga-keluarga Afghanistan telah mempertahankan warisan budaya Afghanistan mereka dan anak-anak mereka terikat pada budaya dan agama mereka," kata Ahmad Shikib, pemilik toko kelontong dan bahan makanan Ariana Market.

Toko Ariana milik Shikib memberi kemudahan bagi warga keturunan Afghanistan setempat untuk merasa seperti berada di kampung halaman mereka sendiri.

"Sebelumnya kami berbelanja di toko-toko di negara bagian lain. Kami pernah berbelanja di tempat-tempat yang jauh seperti di Kanada dan Los Angeles. Tetapi sekarang saya gembira toko ini berada di negara bagian kami dan juga dekat dengan kami," kata Zuhal, seorang pelanggan toko tersebut.

Dan di sudut lain kota Las Vegas, ada lagi beberapa toko busana Afghanistan yang menjual baju-baju tradisional Afghanistan serta busana khas Asia Selatan lainnya. Malali Kohistani telah menjalankan butiknya selama sekitar 40 tahun dan mengatakan bahwa tinggal di Las Vegas bukanlah masalah baginya.

"Semuanya memiliki kehidupan yang bagus di sini. Kalau Anda mendengar bahwa Las Vegas hanyalah kota dosa, tidak demikian. Anda mungkin tidak mempercayai ini, tetapi saya belum berada di kasino dalam 10 tahun terakhir ini," kata Kohistani, pemilik Taj Boutique di Las Vegas.

Masood Ansari, yang mengelola sebuah dealer mobil bersama dengan tiga saudaranya, mengatakan, bermukim di Las Vegas tidak mempengaruhi komitmen-komitmen religiusnya.

"Jika seseorang ingin menjadi Muslim yang baik dan memiliki kehidupan yang baik, ia dapat melakukan itu di sini, dengan cara yang sama seperti kalau ia berada di Afghanistan. Tetapi jelas, negara asal sendiri memang berbeda, dan saya akan senang sekali kembali ke negara asal saya suatu hari nanti," kata Masood Ansari.

Jadi, meskipun jutaan orang mengunjungi Las Vegas untuk bersenang-senang, banyak lagi yang tinggal di sana karena kota itu menawarkan kehidupan yang baik. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG