Tautan-tautan Akses

IAEA Bicara dengan Iran Soal Laporan Uranium yang Diperkaya Hingga 84%


Para teknisi bekerja di sirkuit sekunder reaktor air berat Arak, di dekat Arak, Iran, 23 Desember 2019. (Foto: via AP)
Para teknisi bekerja di sirkuit sekunder reaktor air berat Arak, di dekat Arak, Iran, 23 Desember 2019. (Foto: via AP)

Badan Pengawas Energi Atom (IAEA) pada Minggu (19/2) mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan Iran tentang hasil kerja verifikasi baru-baru ini di negara itu menyusul munculnya laporan Bloomberg News tentang deteksi uranium yang diperkaya kemurniannya hingga 84% atau mendekati tingkat senjata.

Sejak April 2021 lalu Iran telah memperkaya uranium hingga mencapai tingkat kemurnian 60%.

Tiga bulan lalu Iran mulai memperkaya ke tingkat 84% di lokasi kedua, Fordow, yang digali di gunung. Nilai kemurnian untuk membuat senjata adalah 90%.

IAEA mencuit di Twitter bahwa pihaknya “mengetahui laporan media baru-baru ini terkait tingkat pengayaan uranium di Iran.” Ditambahkan, “IAEA sedang mendiskusikan dengan Iran hasil kegiatan verifikasi IAEA baru-baru ini, dan akan menginformasikan kepada Dewan Gubernur IAEA sebagaimana mestinya.”

IAEA menolak menjawab pertanyaan Reuters sebelum mengeluarkan cuitan itu.

IAEA, yang memeriksa fasilitas nuklir Iran, menandai perkembangan signifikan dalam kegiatan Iran baik dalam laporan sementara kepada Dewan Gubernur badan yang beranggotakan 35 negara itu, atau laporan triwulan reguler yang dikeluarkan sebelum rapat dewan.

Para diplomat pada Minggu (19/2) malam mengatakan IAEA sejauh ini belum mengeluarkan laporan semacam itu.

Bloomberg, dengan mengutip dua diplomat senior, pada Minggu (19/2) melaporkan IAEA sedang mencoba mengklarifikasi bagaimana Iran dapat memperkaya uranium hingga kemurnian 84%. Reuters belum dapat mengonfirmasi laporan itu secara independent.

Bloomberg melaporkan “tim pemeriksa perlu menentukan apakah Iran telah sengaja memproduksi bahan itu, atau apakah konsentrasinya merupakan akumulasi yang tidak diinginkan dalam jaringan pipa yang menghubungkan ratusan sentrifugal yang berputar cepat, yang digunakan untuk memisahkan isotop.”

Ditambahkan, bahan yang terdeteksi bisa saja “terakumulasi secara keliru karena kesulitan teknis dalam mengoperasikan unit-unit terpisah dalam sentrifugal – atau cascade sentrifuge – yang telah terjadi sebelumnya.” Hal ini merujuk pada pernyataan salah satu diplomat. [em/ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG