Tautan-tautan Akses

Honduras Perkuat Perbatasan untuk Tindak Keras Para Geng


Anggota geng jalanan 'MS13' menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan Nasional di Tamarac, Honduras, 9 Desember 2001. (Foto: AFP)
Anggota geng jalanan 'MS13' menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan Nasional di Tamarac, Honduras, 9 Desember 2001. (Foto: AFP)

Honduras pada Minggu (27/11) menerjunkan lebih dari 600 polisi militer ke perbatasannya dengan El Salvador, Guatemala dan Nikaragua, kata polisi kepada kantor berita AFP. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari keadaan darurat yang dideklarasikan terhadap geng-geng di negara Amerika Tengah itu.

Negara kecil itu sudah lama dilanda kemiskinan, geng-geng, dan kekerasan terkait penyelundupan narkoba. Banyak geng memeras rakyat jelata yang sedang bekerja, dan Presiden Xiomara Castro mendeklarasikan keadaan darurat pada Kamis (24/11).

"Di bawah perintah yang dikeluarkan oleh presiden republik dan berdasarkan kerangka kerja Rencana Keamanan Global, lebih dari 600 polisi militer bergerak hari ini untuk memperkuat operasi keamanan di titik-titik perbatasan," kata juru bicara polisi militer Mario Rivera.

Langkah itu untuk "mencegah masuknya para anggota kelompok kriminal" ke negara itu dari negara tetangga, dan terutama dari El Salvador, kata juru bicara itu.

Di El Salvador, Presiden Nayib Bukele telah memimpin "perang" melawan geng-geng tahun ini. Sejauh ini, sekitar 58.000 orang telah ditahan.

Honduras, El Salvador dan Guatemala membentuk "segitiga kematian," di mana geng-geng brutal yang dijuluki "maras" mengontrol penyelundupan narkoba dan kejahatan terorganisir.

Pada 2020, terdapat 37.6 pembunuhan per 100.000 orang.

Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, serta kekerasan geng dan narkoba, mendorong hampir 800 warga Honduras meninggalkan negara itu setiap hari. Banyak dari mereka lari ke AS, di mana satu juta warga Honduras telah tinggal di sana, kebanyakan tak berdokumen. [vm/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG