Tautan-tautan Akses

UNRWA Serukan Dana untuk Pengungsi Palestina


Pierre Krahenbuhl, Komisioner Jendral UNRWA, dalam wawancara dengan The Associated Press di kantor pusat UNRWA di Beirut, Lebanon. (Foto: Dok)
Pierre Krahenbuhl, Komisioner Jendral UNRWA, dalam wawancara dengan The Associated Press di kantor pusat UNRWA di Beirut, Lebanon. (Foto: Dok)

Lebih dari separuh dari 5,2 juta pengungsi Palestina adalah pemuda di bawah 25 tahun dan tidak melihat adanya kesempatan kerja dan penyelesaian politik bagi masalah mereka.

Badan PBB untuk Pekerja Bantuan (UNRWA) menyerukan dana lebih dari US$800 juta untuk membantu 1,6 juta pengungsi Palestina di Gaza dan Tepi Barat serta yang terkena dampak konflik di Suriah dan kawasan sekitarnya.

UNRWA mengingatkan, pengungsi Palestina kini menghadapi situasi yang paling kritis sejak terbuang dari kampung halaman mereka tahun 1948. Dampak kumulatif dari konflik, pendudukan dan pengangguran yang meningkat turut memberi rasa putus asa dan kecewa karena merasa kehidupan tidak bakal bertambah baik.

Komisioner Jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuhl mengatakan, lebih dari separuh dari 5,2 juta pengungsi Palestina adalah pemuda di bawah umur 25 tahun. Menurutnya, pemuda itu tidak melihat adanya kesempatan kerja dan tidak ada penyelesaian politik bagi masalah mereka.

“Jadi tingkat frustrasi serta keprihatinan terhadap mereka terus bertambah. Kita menghadapi risiko menghadapi keseluruhan generasi muda warga Palestina yang meningkat dewasa kehilangan kepercayaan terhadap nilai politik, nilai kompromi, atau percaya diplomasi internasional bisa melahirkan hasil yang berarti,” ujar Krahenbuhl.

Krahenbuhl menambahkan, situasi para pemuda itu terutama sangat suram di Gaza dengan pengangguran di tingkat tertinggi. Data menunjukkan secara keseluruhan pengangguran mencapai 42 persen, 65 persen di antaranya di kalangan anak muda.

Akibat pengangguran yang tinggi itu, hampir satu juta pengungsi Palestina bergantung pada bantuan pangan, naik 10 kali lipat dari hanya 100 ribu yang memerlukan bantuan pada tahun 2000.

Krahenbuhl mengatakan, dampak psikologis dan trauma akibat tiga perang signifikan di Gaza dalam 10 tahun terakhir luar biasa besar dan menyebabkan bertambahnya angka bunuh diri. [al]

XS
SM
MD
LG