Tautan-tautan Akses

Hezbollah: Arab Saudi Bantu Sebarkan Ideologi Ekstremis


Pemimpin Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah memberikan pidato yang ditayangkan oleh stasiun televisi Al-Manar, Lebanon, pada 18 Oktober 2021. (Foto: Al-Manar TV/Handout via Reuters)
Pemimpin Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah memberikan pidato yang ditayangkan oleh stasiun televisi Al-Manar, Lebanon, pada 18 Oktober 2021. (Foto: Al-Manar TV/Handout via Reuters)

Pemimpin kelompok militan Lebanon Hezbollah melancarkan sebuah kritik tajam terhadap Arab Saudi pada Senin (3/1). Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah, menuduh Saudi membantu menyebarkan ideologi Islam yang ekstrem ke seluruh dunia.

Pernyataan tersebut Nasrallah sampaikan dalam pidato yang ditonton oleh pendukungnya di sebuah daerah di Beirut. Kritik tersebut datang sebagai tanggapan atas komentar dari Raja Salman, yang menyerukan agar warga Lebanon mengakhiri “kendali teroris Hezbollah” atas Lebanon.

“Yang mulia raja, teroris adalah pihak yang mengekspor ideologi Wahhabi-Daeshi” kepada dunia dan itu adalah Anda,” kata Nasrallah. Ia mengacu kepada kelompok ISIS dan menggunakan akronim Arab–Daesh.

Dalam pidato itu, pada peringatan ke dua dari pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Nasrallah juga menuduh Arab Saudi sebagai dalang dari pengiriman serangan bunuh diri yang terjadi di Suriah dan Irak juga penyebab perang di Yaman.

Tak lupa, Nasrallah juga mengecam kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak.

Komentar Nasrallah datang di saat penguasa Lebanon berusaha memperbaiki hubungan negara tersebut dengan Arab Saudi yang mencapai titik terendah pada Oktober 2021 lalu ketika Saudi memanggil pulang duta besarnya dari Beirut, dan melarang impor semua produk dari Lebanon.

Langkah Saudi itu menyusul komentar dari salah satu Menteri dalam kabinet Lebanon yang mengatakan dalam wawancara televisi bahwa perang di Yaman tidak ada gunanya, dan menyebut hal tersebut sebagai agresi yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi. [jm/mg]

XS
SM
MD
LG