Para pemilih di Inggris telah memberi Partai Konservatif yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri Theresa May kemunduran besar dalam pemilu dini yang digelar atas imbauannya sendiri, untuk mengerahkan dukungan menjelang perundingan untuk keluar dari Uni Eropa.
Spekulasi PM May dalam mengimbau diselenggarakannya pemilu dini ternyata menjadi bumerang, karena justru membuat partainya menjadi kehilangan posisi mayoritas di parlemen.
Hasilnya memalukan bagi PM May, yang menyerukan pemilu tiga tahun lebih dini dengan harapan dapat meningkatkan jumlah mayoritas partainya dan memperkuat posisi Inggris dalam perundingan dengan Uni Eropa. Saat ini dia tengah menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Dengan 636 dari 650 kursi di House of Commons telah diumumkan pemenangnya, Partai Konservatif memperoleh 310 kursi sementara Partai Buruh 258 kursi. Bahkan jika Konservatif memenangkan semua kursi yang tersisa sekali pun, partai tersebut tidak akan mungkin secara langsung memperoleh 326 kursi yang dibutuhkan untuk serta merta memperoleh mayoritas. Sebelum pemilihan kemarin, Konservatif memiliki 330 kursi dan Partai Buruh 229. [as/is]
