Tautan-tautan Akses

Harga Minyak Naik Dipicu Kemungkinan OPEC Lanjutkan Pemotongan Produksi


Lapangan minyak West Qurna dekat kota Basra, 340 mil tenggara kota Baghdad terlihat dalam sebuah gambar udara, 21 Februari 2017.
Lapangan minyak West Qurna dekat kota Basra, 340 mil tenggara kota Baghdad terlihat dalam sebuah gambar udara, 21 Februari 2017.

Harga minyak mentah naik Rabu (20/9) dan diperkirakan akan mencapai kenaikan kuartal ketiga yang terbesar dalam 13 tahun, setelah menteri perminyakan Irak mengatakan OPEC dan para mitra mempertimbangkan untuk memperpanjang atau mengurangi lebih banyak produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan dunia.

Kontrak berjangka minyak Brent naik 29 sen menjadi 55,43 dolar per barel pada pukul 0800 GMT, menurut laporan kantor berita Reuters (20/9). Sementara kontrak berjangka minyak Amerika, West Texas Intermediate naik 42 sen menjadi 49,90 dolar per barel.

Harga minyak sedang mengarah naik sebanyak 15,5 persen dalam kuartal ini yang merupakan kinerka terkuat untuk kuartal tiga sejak tahun 2004.

“Membaiknya kondisi makro ekonomi akan mendorong pertumbuhan permintaan minyak dalam beberapa kuartal mendatang dan jika OPEC meningkatkan kepatuhan dalam mengikuti kebijakan pemotongan produksi, harga yang lebih tinggi akan terjadi,” kata ANZ Research dalam catatannya. “Kami tetap berharap harga minyak akan menguji level tertinggi yang baru.”

Negara-negara Anggota Pengekspor Minyak dan produsen lainnya sedang mempertimbangkan berbagai opsi termasuk memperpanjang pemotongan produksi. Namun, masih terlalu dini untuk memutuskan apa yang harus dilakukan setelah Maret saat kesepakatan pemotongan produksi berakhir, kata Menteri Perminyakan Irak Jabar al-Luaibi dalam sebuah konferensi energi, Selasa (19/9).

OPEC dan produsen minyak lainya termasuk Rusia telah setuju untuk mengurangi produksi hingga 1,8 juta barel per hari hingga Maret 2018 untuk mengurangi kelebihan pasokan dunia dan menaikkan harga. [fw/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG